Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran-saran Keuangan yang Tak Perlu Anda Ikuti

Kompas.com - 13/03/2020, 10:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Mengelola keuangan merupakan hal yang tidak mudah, namun juga tidak sulit.

Pun banyak saran keuangan yang bisa Anda ikuti untuk mengelola keuangan pribadi Anda. Salah satunya adalah meminta tips dari teman, rekan kerja, atau bahkan keluarga.

Akan tetapi, banyak juga saran keuangan yang kurang tepat yang sebaiknya tidak perlu Anda ikuti. Sebab, saran tersebut malah bisa menjadi jebakan bagi Anda dalam mengelola keuangan.

Baca juga: Mengelola Keuangan Lajang Vs Menikah, Cek Tipsnya

Dilansir dari Forbes, Jumat (13/3/2020), berikut sejumlah saran keuangan yang sebaiknya tidak perlu Anda ikuti.

1. Jangan pernah menggunakan kartu kredit

Banyak pakar keuangan menyarankan Anda untuk tidak menggunakan kartu kredit. Alasannya beragam, mulai dari agar tidak boros hingga menghindari pengeluaran-pengeluaran yang tak diinginkan.

Namun, faktanya kartu kredit dapat bermanfaat bagi Anda apabila digunakan secara bijak. Misalnya, reward atau poin kartu kredit dapat membuat Anda lebih hemat dalam belanja atau ketika liburan.

Banyak pengalaman membuktikan, reward kartu kredit membantu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan ketika berlibur. Misalnya diskon atau cashback harga tiket pesawat maupun penginapan.

Baca juga: 8 Hal Sepele Ini Bikin Kebablasan Saat Pakai Kartu Kredit

 

2. Jangan buang-buang uang untuk hal yang membuat Anda nyaman

Beberapa pakar keuangan, termasuk Suze Orman, sangat mendorong konsumen untuk berhenti membelanjakan uang untuk produk dan jasa yang membuat hidup lebih mudah

"Dalam jangka waktu panjang, ini akan membuat (hidup) lebih sulit," kata Orman.

Ini termasuk juga hal-hal yang dibelanjakan setiap hari agar hidup atau pekerjaan lebih nyaman, semisal membeli kopi di gerai kopi kekinian.

"Satu saran yang tidak bisa saya pahami adalah jangan membelanjakan uang untuk hal yang bisa Anda lakukan sendir atau tidak Anda butuhkan," ujar pakar keuangan pribadi Eric J Nisall.

Baca juga: 5 Aplikasi iOS untuk Membantu Mengatur Keuangan Anda

Menurut dia, saran ini benar dalam hal barang-barang yang bisa dibuat sendiri alias do it yourself (DIY). Saat ini pun media dan tayangan mulai banyak yang memperkenalkan kegiatan-kegiatan DIY untuk rumah tangga, namun tak selamanya menguntungkan.

"Ya, Anda bisa menghemat uang dengan mengerjakan sendiri, namun kemudian Anda mengurangi waktu berharga dengan keluarga atau sahabat, dan bahkan untuk memanjakan diri," terang Nisall.

3. Semua utang adalah hal buruk

Memang, ada utang yang sifatnya konsumtif, namun ada juga yang produktif. Akan tetapi, apakah semua utang buruk bagi Anda?

"Ketika utang digunakan secara bijak, maka akan menjadi sumber yang baik untuk Anda gunakan," ungkap Riley Adams, seorang akuntan publik bersertifikat.

Adams mengatakan, ketika Anda menggunakan utang untuk membiayai pembelian penting dalam peningkatan aset, misal membeli rumah, maka utang bertindak sebagai sarana penciptaan kekayaan.

Baca juga: Simak Langkah Agar Tak Terlilit Utang

Selain rumah yang dibeli dapat Anda huni beserta keluarga, rumah tersebut pun bisa disewakan. Sehingga, Anda memperoleh pendapatan dari aset yang dibeli dari utang seperti kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA).

"Dengan demikian, tidak semua utang itu buruk dan (utang) bisa konstruktif untuk membangun kekayaan dan mencapai tujuan finansial," jelas Adams.

 

Kesimpulannya...

Ada banyak saran keuangan buruk yang tampak seperti saran yang bagus. Prioritas Anda haruslah mengedukasi diri sendiri terkait keuangan pribadi dan memutuskan mana yang terbaik untuk Anda.

Semakin banyak Anda mengetahui tentang uang Anda, dana yang Anda investasikan, dan apa harapan Anda tentang masa pensiun nanti, maka Anda dapat merencanakan dan mengatur keuangan dengan lebih baik.

Anda tidak akan menjadi kaya hanya dengan duduk manis, menyalahgunakan kartu kredit, atau membeli rumah dengan harga di luar kemampuan.

Biasanya, orang kaya memiliki pengetahuan tentang prioritas pengeluaran, mengetahui nilai waktu, dan membuat pilihan keuangan berdasarkan penciptaan masa depan keuangan yang kuat dan independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com