JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mulai merazia truk overload over dimension (ODOL) hingga 9 April 2020 di jalur Tol Tanjung Priok-Bandung.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya bakal melakukan pengawasan ketat di jalur tol tersebut. Bila dijumpai truk ODOL yang masih berani melintas, pihaknya tak akan segan-segan memberikan sanksi.
"Kendaraan yang dijumpai ODOL (di Tol Tanjung Priok-Bandung), itu selain dilakukan penilangan, juga dikeluarkan di jalan nasional biasa, di pintu tol berikutnya," kata Budi Setiyadi di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Baca juga: Pengamat Transportasi: Pelanggaran Truk ODOL Sudah Jadi Budaya di RI
Budi menuturkan, saat ini pihaknya bersama stakeholder terkait akan mengawasi selama 24 jam. Lokasi pengawasan pun tersedia di 26 titik, yang ditempatkan di setiap pintu tol sepanjang jalur Tol Jakarta-Bandung itu. Tak hanya itu, 26 lokasi tersebut telah disiapkan alat timbang untuk mengukur muatan truk-truk itu.
"13 menggunakan alat timbang, dan 13 menggunakan rim yang sudah dipasang oleh Jasa Marga dan BPJT. Kemudian yang dipasang dengan timbangan biasa itu ada Tanjung Priok, Koja, Cakung, Cibitung, Cikarang Barat, Karawang Barat, Karawang Timur, Padelarang, Cileunyi, dan lainnya," sebut Budi.
Adapun hasil evaluasi selama 3 hari sejak razia truk mulai diberlakukan pada Senin, (9/3/2020), pemerintah telah memeriksa 40 truk di pintu masuk tol Tanjung Priok.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Truk ODOL Dilarang Melintasi Tol Tanjung Priok-Bandung
Dari 40 kendaraan yang diperiksa, ditemukan truk overload sekitar 19 dan over dimension sekitar 5 truk. Sementara 16 lainnya ditemukan tidak melanggar.
"Kemudian Koja yang diperiksa ada 240 truk, yang tidak melanggar 166. Berikutnya di Cikarang Barat dan seterusnya tanggal 9-10 totalnya 1.734 kendaraan. Kendaraan over load sebanyak 384 kemudian over dimensi 52, dokumen ada 22 sehingga total 614 yang melanggar," sebutnya.
Nantinya kata Budi, dari hasil evaluasi bakal dibuat tambahan pos pemeriksaan yang saat ini tengah disurvei oleh kepolisian.
"Itu sebagai pos terakhir melakukan pengawasan. Kalau misalnya lolos dari semua 26 pintu tol, itu di tengah-tengah jalan dari PJR gabungan dengan Jasa Marga akan mengeluarkan kendaraan itu," pungkasnya.
Baca juga: Kemenhub Optimistis Januari 2023 Sudah Tidak Ada Truk ODOL
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.