Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gula Masih Mahal, Ini Penjelasan Mendag

Kompas.com - 14/03/2020, 10:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga gula pasir melonjak di tengah merebaknya kabar mulai langkanya komoditas tersebut di beberapa daerah. Biasanya gula pasir dijual sekitar Rp 12.000 - Rp 14.000 per kilogram, namun kini menjadi Rp 14.000 - Rp 16.000 per kilogram, bahkan mencapai Rp 20.000/kg.

Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, menyampaikan bahwa untuk menyikapi kenaikan harga langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi pasar khususnya gula dan bawang putih.

"Kalo nanti menjelang ini ada kebijakan yang merelaksasi kebijakan impor apabila dengan penanganan minggu ini belum juga. Nanti kita lebih relaksasikan lagi kebijakan impornya," ujar Agus seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (14/3/2020).

Untuk alternatif impor, dia menyampaikan ada dari India, tapi China sendiri tidak banyak halangan, hanya perlambatan saja. Terlambatnya pengiriman logistik ini yang stok gula mengalami kelangkaan.

Baca juga: Harga Gula Melonjak, Ini Penyebabnya Menurut Pengusaha Ritel

"Tapi ini sedang dalam proses pelaksanaan pengirimannya dan juga mungkin proses pengolahan dari raw sugar menjadi gula konsumsi," kata Agus.

"Logistik ini kan masuk biasanya cepat ya. Nah dalam proses ini juga kan itu pergerakan orang di China ini dibatasi," tambah dia.

Sementara untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan segera melakukan operasi pasar hingga beberapa hari ke depan.

"Dan itu memang stoknya ada hanya pendistribusiannya saja. Nanti kita lihat stok yang sekarang didistribusi sudah per didistribusi sekitar 150 ribu,” jelas Agus.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, langkanya gula di pasaran disebabkan karena menurunnya produksi tahun 2019. Akibatnya, harga gula pun turut naik sesuai mekanisme pasar.

Baca juga: Gula Langka di Pasaran, Harga Melonjak hingga Rp 17.000 per Kilogram

"Ya sebenarnya karena produksi gulanya dari yang 2019 kemarin turun. Jadi ada penurunan produksi hampir sekitar 15-20 persen sehingga stok 2019 untuk mengisi stok 2020 tidak berlanjut," kata Roy kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Di sisi lain, masa panen yang lebih lambat dari perkiraan turut mempengaruhi ketersediaan gula di pasaran.

Roy menyebut, melambatnya masa panen karena faktor cuaca yang tidak menentu, di samping belum meratanya panen di beberapa daerah.

"Masa panen itu kan April. Tapi memang akan bergeser 1-2 minggu dari akhir April," terang Roy.

Tapi dia memastikan, ketersediaan gula bisa kembali normal saat memasuki bulan suci Ramadhan karena pemerintah telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) bahan pangan, salah satunya gula.

"Notabene-nya tentu akan tiba sebelum masa panen sehingga dapat dipastikan sebelum masa panen saat memasuki bulan suci ramadhan kita sudah normal kembali," ucapnya.

Baca juga: Soal Impor Gula, Ini Kata Asosiasi Petani Tebu

(Sumber: KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya | Editor: Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com