Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Virus Corona, ini 4 Langkah yang Perlu Dilakukan Perusahaan

Kompas.com - 14/03/2020, 16:43 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya virus corona sejak awal tahun 2020 telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global.

Bahkan, setelah resmi dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona semakin menekan kondisi perekonomian di berbagai sektor.

Berbagai perusahaan mulai dari sektor manufaktur hingga pariwisata sudah mulai merasakan kerugian yang disebabkan penyebaran virus ini.

Baca juga: Bukan Terjangkit Corona, Menhub Dirawat karena Tifus

Merespon hal tersebut, hasil riset McKinsey & Company menyebutkan ada 4 langkah yang perlu dilakukan perusahaan untuk menghadapi fenomena wabah virus corona.

1. Lindungi karyawan

Perusahaan tidak bisa lagi menjalankan bisnis seperti biasa saat ini. Merebaknya virus corona membuat perusahaan perlu melakukan beberapa penyesuaiaan dengan fokus utama melindungi karyawan.

Saat ini, sudah banyak perusahaan yang mengeluarkan kebijakan khusus untuk menghadapi virus corona.

2. Bentuk tim respons virus corona

McKinsey & Company menyarankan perusahaan untuk membentuk satu tim respons menghadapi virus corona. Tim ini bisa dibentuk dengan berbagai tujuan, tergantung dengan kebutuhan perusahaan.

Adapun 4 output dari tim respons yang disarankan adalah, pengecekan kesehatan karyawan, keuangan, pasokan barang, dan pemasaran perusahaan.

3. Kaji ulang target keuangan perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan diproyeksi akan mengalami banyak tantangan menghadapi virus corona. Oleh karenanya, perusahaan dinilai perlu mengkaji ulang target keuangan.

Pengkajian perlu dilakukan dengan memperhitungkan berbagai skenario wabah virus corona.

4. Stabilkan pasokan

Permintaan terhadap beberapa produk tengah mengalami kenaikan, akibat terhambatya pasokan global.

Oleh karenanya, perusahaan perlu memastikan apabila pasokan barang terpenuhi. Salah satu langkah yang perlu dilakukan perusahaan adalah mencari pemasok baru, yang tidak terganggu distribusinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com