Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Kertas Bisa Tularkan Virus Corona?

Kompas.com - 16/03/2020, 10:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin bertambahnya pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia membuat orang semakin waspada. Salah satu yang jadi kekhawatiran penularan virus itu yakni lewat uang kertas.

Lantas, bisakah uang kertas bisa jadi media penularan virus corona?

Dilansir dari Euronews, Senin (16/3/2020), para ahli mengatakan kalau kecil kemungkinan virus corona bisa menyebar lewat uang kertas yang berpindah tangan saat transaksi.

Ini karena sebagian besar kasus penularan virus corona yang terungkap disebabkan melalui kontak langsung, bukan dari benda yang disentuh.

Baca juga: Wabah Corona, PNS KKP Boleh Kerja dari Rumah

Meski di sisi lain, ada beberapa laporan yang menyebut penggunaan uang kertas memiliki risiko jadi media penyebaran wabah.

"Kami tidak tahu berapa lama virus ini bertahan lama pada uang kertas. Virus tidak akan lama bertahan di permukaan, terutama di permukaan yang kering seperti uang kertas," kata Stephanie Brickman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu, Amesh Adalja dari Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins University Amerika Serikat (AS) menjelaskan uang kertas memang jadi sumber penularan penyakit.

Meski begitu, untuk kasus penyebaran virus corona, uang kertas bukan sumber utama, sehingga orang tak perlu terlalu khawatir terinfeksi setelah memegang uang.

"Ini (corona) adalah virus pernapasan. Sehingga penyebaran utama melalui batuk dan bersin atau percikan air liur dari tubuh. Jangkauan (cipratan) bersin bisa menjangkau dua meter," jelas Adalja.

Baca juga: Corona Mewabah, Pertamina Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman

Alasan penyebaran lewat kontak langsung ini yang membuat pemakaian masker bagi yang tengah sakit lebih efektif untuk menghindarkan orang lain tertular.

Kekhawatiran orang menggunakan uang kertas juga bisa dikurangi risikonya dengan rajin menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer).

Pada Februari lalu, pemerintah China dilaporkan menginstruksikan bank-bank untuk melakukan sterilisasi uang kertas sebelum dikeluarkan untuk mencegah penyebaran corona.

Di Iran, pemerintah mendorong masyarakat untuk menghindari penggunaan uang kertas dan membayar transaksis secara nontunai.

Sementara itu dikutip dari Channelnewsasia, Bank of Korea (BOK) melakukan karantina pada uang kertas yang selama dua minggu untuk menghilangkan potensi virus corona. Bahkan sebagian uang yang dihimpun akhirnya dibakar oleh bank sentral itu.

Baca juga: Gara-gara Corona, Toko di Mal-mal Jakarta Mau Buka Lebih Siang

Selain itu, BOK juga menempatkan uang kertas untuk dipanaskan dalam suhu ruangan tinggi sebelum kembali diedarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com