Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Virus Corona, Faisal Basri Minta Indonesia Belajar dari Negara Lain

Kompas.com - 16/03/2020, 11:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute of Development on Economics and Finance (Indef), Faisal Basri berpendapat, penanganan kasus wabah virus corona atau Covid-19 ini, Presiden Joko Widodo hendaknya belajar dari negara lain.

Meskipun pengidap virus corona di Indonesia menurut dia, terbilang relatif sedikit dibanding negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. Namun, kewaspadaan perlu ditingkatkan. Menurut Faisal, penetapan keadaan darurat perlu diputuskan segera sebelum wabah kian meluas.

"Pertama, belajar dari kasus negara lain. Di Eropa, Italia dan Spanyol adalah negara paling banyak terjangkit dan korban jiwa. Sementara itu, Jerman dan Swedia sudah ribuan warganya yang terjangkit, namun jumlah kematian sangat rendah, masing-masing 11 orang dan tiga orang," katanya seperti dikutip dari faisalbasri.com, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Bebaskan PPh, Faisal Basri: Ini Bukan Soal Belanja-belanja

"Dari yang berstatus masih kasus aktif (Jerman 5.738 orang dan Norwegia 1.020 orang), yang dalam keadaan kritis masing-masing hanya dua orang," ujarnya lagi.

Dia juga membandingkan, angka wabah virus corona dengan negara tetangga. Di mana Malaysia dan Singapura masing-masing telah terjangkit sebanyak 428 orang dan 226 orang, namun tidak seorang pun yang meninggal dunia.

Demikian juga dengan Israel, Saudi Arabia, Bahrain (Asia), Portugal, Finlandia, dan Islandia (Eropa), Brazil (Amerika Selatan) yang jumlah penderitanya ratusan namun belum satu orang pun terenggut jiwanya.

Dia menyarankan Jokowi merevisi tim gugus percepatan penanganan virus corona. Dia mengibaratkan, ketika menghadapi perang, harus ada satu komandan harus kredibel dan kompeten agar diikuti seluruh jajaran di bawahnya.

"Kita berharap Presiden merevisi total desain dua tim khusus yang telah dibentuk, yaitu Satgas dan Tim Reaksi Cepat dan Penanggulangan Coronavirus. Sebaiknya hanya ada satu tim saja yang langsung di bawah Presiden," kata Faisal.

Baca juga: Kasus Jiwasraya, Faisal Basri: Negara Abai dalam Membentuk Undang-undang Polis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com