Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Izinkan Karyawannya Kerja dari Rumah Selama 14 Hari

Kompas.com - 16/03/2020, 11:20 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengeluarkan beberapa kebijakan merespon pernyataan Presiden Joko Wiodo terkait wabah virus corona.

Melalui surat edaran, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengeluarkan beberapa kebijakan khusus merespon penyebaran virus corona.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh Pertamina adalah imbauan kepada karyawan untuk bekerja dari rumah atau work from home.

Baca juga: Uang Kertas Bisa Tularkan Virus Corona?

Aturan ini berlaku bagi karyawan yang bekerja di Pertamina dan seluruh anak usahanya.

"Termasuk pekerja yang dalam kondisi hamil atau menyusui, status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas atau berusia Iebih dari 50 tahun," ujar Nicke dalam surat edaran, Senin (16/3/2020).

Lebih lanjut, work from home dilakukan agar karyawan dapat tetap melaksanakan pekerjaannya untuk kelancaran operasi perusahaan.

Nicke menjelaskan, kebijakan ini mulai diberlakukan hari ini, Senin, hingga 14 hari kalender.

"Atau sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian," kata Nicke.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Kendati demikian, aturan ini tidak berlaku kepada karyawan yang memiliki fungsi operasional tidak dapat ditinggal seperti, operator, loading master, dokter, petugas medis, dan lain-lain.

Namun, Pertamina siap memfasilitasi transportasi karyawannya.

"Maka pola kerja diatur oleh atasan selevel VP setara di Kantor Pusat atau Anak Perusahaan serta Perusahaan terafiliasi Iainnya," ujarnya.

Baca juga: Pegawai Telkom Meninggal Positif Corona, Ini Respons Kementerian BUMN

Selain itu, dalam surat edarannya Nicke meminta kepada para pejabat setingkat VP setara ke atas di kantor pusat dan anak perusahaan serta perusahaan terafiliasi Iainnya dan pejabat yang mendapat fasilitas kendaraan dinas agar tetap masuk kantor sebagaimana biasa.

"Dengan tetap memperhatikan kewaspadaan terhadap COVID-19 di tempat kerja yang telah diatur oleh perusahaan," ucapnya.

Baca juga: Gantikan Sementara Budi Karya, ini 5 Arahan Luhut sebagai Menhub

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com