Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari 2020, Utang Luar Negeri Indonesia Capai 410,8 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 16/03/2020, 11:53 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Per Januari 2020, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat sebesar 410,8 miliar dollar AS atau setara Rp 6.000 triliun lebih.

Rinciannya, ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 207,8 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 203,0 miliar dollar AS.

"Secara tahunan (year on year/yoy) ULN Indonesia tersebut tumbuh 7,5 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,7 persen (yoy). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan ULN swasta," tulis BI melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Turun Jadi 130,4 Miliar Dollar 

ULN swasta juga tumbuh lebih rendah sebesar 5,8 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,5 persen (yoy), dipengaruhi oleh perlambatan ULN lembaga keuangan.

Secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap atau air panas dan udara (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pangsa ULN pada keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta menurut BI, mencapai 77,3 persen.

Sementara, ULN pemerintah pada Januari 2020, tumbuh sedikit meningkat yang tercatat sebesar 204,9 miliar dollar AS atau tumbuh 9,5 persen (yoy). Perkembangan ULN pemerintah didominasi oleh arus dana investor nonresiden di pasar Surat Berharga Nasional (SBN), termasuk dari penerbitan obligasi global dalam mata uang USD dan Euro.

Penerbitan obligasi global merupakan bagian dari strategi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil dan persepsi positif yang kuat dari investor pada awal tahun.

Posisi obligasi global pada bulan tersebut meningkat sebesar 2,7 miliar dollar AS atau tumbuh 8,1 persen (yoy).Sementara itu, posisi SBN domestik meningkat sebesar 2,4 miliar dollar AS atau tumbuh 21,9 persen (yoy).

Baca juga: Utang Pemerintah Diprediksi Naik Lagi Bulan Ini

Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai beberapa sektor produktif. Antara lain, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,5 persen dari total ULN pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,3 persen).

Kemudian, sektor konstruksi (16,2 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,9 persen), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6 persen).

Selain itu, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Januari 2020 sebesar 36,0 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya. Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,3 persen dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," tulis BI lagi dalam rilis.

Baca juga: Lewat Lelang SUN, Pemerintah Tarik Utang Rp 17,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com