Selain itu, banyaknya tempat-tempat wisata yang tutup juga membuat penurunan signifikan jumlah kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan.
"Secara psikologis, kalau banyak tempat-tempat wisata ditutup otomatis membuat penurunan trafik pengunjung mal," ujar Budihardjo.
Diungkapkan dia, sepinya kunjungan di mal relatif hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Sementara untuk pusat perbelanjaan di daerah, hampir tak terkena dampak kekhawatiran virus corona.
"Kalau dari laporan anggota, mal-mal di daerah belum terpengaruh, yang sepi kan di Jakarta. Kalau di luar Jakarta mungkin karena kasusnya tidak banyak," tutur Budihardjo.
Baca juga: CIMB Niaga Benarkan Satu Karyawannya Positif Corona
Pihaknya belum bisa menaksir kerugian dari para tenant mal di Jabodetabek akibat sepinya kunjungan ke mal.
"Taksiran kerugian belum hitung. Karena kalau buat tenant hitungan kerugian dikalkulasi dari biaya per meter yang dibandingkan dengan target minimal penjualan. Itu sangat tergantung dari luasan toko yang ada," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.