Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTP Kamojang, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama di Indonesia

Kompas.com - 16/03/2020, 14:12 WIB
Reni Susanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jawa Barat memiliki potensi panas bumi yang besar. Salah satunya di Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Potensi sumber energi itu pertama kali ditemukan Belanda tahun 1918, tepatnya di sekitar Gunung Gajah gugusan Gunung Guntur Bandung, dengan potensi setara dengan 300 MW.

Setelah melalui banyak diskusi, tahun 1926 dilakukan pengeboran pertama. Di tahun-tahun berikutnya, dilakukan kerja sama dengan Selandia Baru untuk eksplorasi. Hingga akhirnya di tahun 1982, PLTP Kamojang beroperasi.

Baca juga: Wapres Kalla Sindir Listrik Panas Bumi Lamban, Ini Kata Dirut Geo Dipa

Kini, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) pertama di Indonesia itu berdiri megah di Kabupaten Bandung.

Selain menjadi sumber listrik, Kamojang dimanfaatkan sebagai lokasi wisata bernama Kawah Kamojang. Ada beberapa kawah di sana yang biasa dikunjungi pelancong.

Meski berada di Kabupaten Bandung, orang yang ingin berkunjung kesana disarankan lewat Garut. Sebab akses jalan dari Bandung lebih curam dan berbahaya.

Potensi PLTP Kamojang

Pengelolaan panas bumi Kamojang dilakukan sejumlah BUMN. Salah satunya Indonesia Power (IP), anak perusahaan PLN yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit.

Corporate Secretary IP, Igan Subawa Putra mengatakan, PLTP Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU), saat ini mengelola 7 unit pembangkit berkapasitas 375 MW.

Jumlah itu terbagi di 3 sub unit. Yaitu PLTP Kamojang dengan 3 unit pembangkit dengan kapasitas sebesar 140 MW.

Kemudian PLTP Darajat di Kabupaten Garut dengan 1 unit sebesar 55 MW dan PLTP Gunung Salak di Kabupaten Bogor sebesar 180 MW dengan 3 unit pembangkit.

IP Kamojang POMU juga mengelola PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 10 MW.

“PLTP Kamojang pertama kali beroperasi tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit dan terus ditingkatkan hingga menjadi 7 pembangkit dengan total kapasitas terpasang 375 MW,” tutur Igan di Kamojang, Sabtu (14/3/2020).

Igan menambahkan, berbagai pencapaian didapatkan Kamojang POMU. Seperti pencapaian EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Force Outage Rate) hingga Juli 2019 berada di angka 96,44 dan 0,68.

Kamojang POMU juga meraih Proper Emas 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia dan penghargaan Mitra Pembangunan Jawa Barat Program CSR / PKBL dari gubernur Jawa Barat.

Beberapa CSR pun digenjot Kamojang POMU. Seperti budidaya tanaman kopi pelag. Kopi ini ditanam selain untuk tanaman penyangga pencegah longsor juga sebagai area tangkapan air.

“Fungsinya sebagai natural recharge sumber uap panas bumi,” imbuhnya.

Kamojang POMU juga memberdayakan nelayan ikan di Situ Bagendit. Kemudian, menggenjot budidaya jamur, dan berencana menanam 1000 pohon hingga 2021 untuk mengurangi emisi karbondioksida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com