Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Asing ke Indonesia Terhambat Eksekusi

Kompas.com - 16/03/2020, 21:25 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, perjanjian investasi dari negara lain seperti Arab Saudi, Australia, dan Tiongkok ke Indonesia, tidak ada pembatalan meski ada wabah Corona.

Hanya saja, dia mengakui terjadi kendala dalam pelaksanaan eksekusi investasi tersebut.

"Sampai hari ini, sebenarnya investasi itu belum ada yang mundur. Tapi yang terjadi adalah karena eksekusi dari investasi itu terjadi agak mundur. Tapi di beberapa tempat, sekarang ini sudah mulai mengejar itu," ujarnya melalui konfrensi video streaming akun Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Luhut memberi contoh, investasi dari Tiongkok. Sebelumnya, investasi dari sana terhenti karena adanya virus tersebut. Namun, kondisi di sana perlahan mulai pulih, dia optimis hubungan investasi antar kedua negara ini akan lancar pada April 2020.

Begitu pula, perjanjian investasi dengan Arab Saudi dan Australia juga dipastikan akan lancar.

"Investasi mereka yang kira-kira 11 miliar dollar AS ini juga akan mereka lakukan. Yang dari Abu Dhabi juga tidak ada masalah. Artinya, hampir 8,9 miliar dollar AS itu juga saya kira jalan dan tidak ada masalah," ucapnya.

"Australia, Andrew Forest untuk hydro power itu juga sudah jalan. Jadi, overall saya kira oke, tapi memang agak slow down dalam eksekusinya, itu saja," kata Luhut lagi.

Selain itu, investasi perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai ke Indonesia masih sesuai yang dijadwalkan bakal melakukan peletakkan batu pertama (groundbreaking) pada April nanti. Dan bakal dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

"Mengenai mobil listrik, saya kira sampai sekarang masih on schedule. Kita terus pantau tiap hari, karena April rencana kami groundbreaking Hyundai di Karawang. Dan bapak presiden bersedia untuk melakukan groundbreaking 1,5 miliar dollar AS," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com