Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Corona, Airlangga: Pangan Tidak Boleh Kurang, Itu Arahan Presiden!

Kompas.com - 17/03/2020, 11:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan secara rutin setiap minggu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, langkah ini dilakukan dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan pangan pokok untuk menghadapi penyebaran virus corona.

“Kita akan monitor terus. Pangan tidak boleh kurang, itu arahan Presiden,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/4/2020).

Baca juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Mentan Minta Pengusaha Pangan Jaga Stok dan Harga

Secara umum telah dibahas posisi stok, pasokan dan harga 11 komoditas Bahan Pangan Pokok.

Perkiraan ketersediaan dan kebutuhan beberapa bahan pangan pokok utama, terutama komoditas beras, jagung, daging sapi/kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Stok beras, jagung, daging sapi/kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan,” katanya.

Lebih lanjut, terdapat sebesar 3,5 juta ton stok beras kini tersebar di Perum Bulog, Penggilingan dan Pedagang.

Baca juga: Bea Cukai Pastikan Alat Tes Virus Corona Bebas Bea Impor

Panen raya diperkirakan akan terjadi di bulan Maret, April dan Mei 2020 sehingga pada akhir Mei 2020 akan terdapat stok beras sebesar 7,7 juta ton.

Sedangkan stok jagung pada akhir Februari 2020 sebesar 661.000 ton dan panen bulan Maret diperkirakan mencapai 6,2 juta ton.

Stabilisasi harga gula akan dilaksanakan dengan mendistribusikan gula sejumlah 20.000 ton oleh Perum BULOG dengan harga sebesar Rp10.500 per kg.

“Selain itu, akan segera direalisasikan penyediaan gula konsumsi sejumlah 150.000 ton oleh BUMN yang ditugaskan,” ujar Airlangga.

Terkait ketersediaan bawang putih, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melaporkan pihaknya telah menerbitkan tambahan Persetujuan Impor (PI) sebesar 70.000 ton.

Lalu untuk stabilisasi harga daging, ia juga akan segera merealisasikan rencana impor daging kerbau sebesar 170.000 ton dan daging sapi sejumlah 120.000 ton.

Baca juga: Ini Tips Tenang Berinvestasi Saat Pasar Bergejolak akibat Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com