Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPS: Ekspor Pertanian Naik, Sektor Lain Turun

Kompas.com - 17/03/2020, 12:50 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Yunita Rusanti mengatakan, nilai ekspor pertanian pada Februari 2020 mengalami kenaikan.

Dia menjelaskan, kenaikan tersebut sebesar 0,91 persen month of month (MoM) dan 28,04 persen year of year (YoY) dengan nilai total 0,30 miliar dollar AS.

Akibat kenaikan ini, lanjutnya, berdampak langsung pada ekspor keseluruhan Indonesia pada Februari 2020 yang mengalami kenaikan 2,24 persen atau setara 13,94 miliar dollar AS.

"Pada Januari lalu sektor pertanian juga mengalami peningkatan ekspor tertinggi YoY dibanding sektor lainnya yang cenderung turun,” ujarnya melalui video telekonferensi di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Dorong Ekspor Pertanian, Mentan Ajak Milenial Turut Serta

Yunita menjelaskan, kenaikan terjadi karena produk pertanian, seperti biji kakao, sarang burung wallet, tanaman obat, aromatik dan subsektor rempah-rempah yang mengalami peningkatan signifikan.

“Sementara itu, pada sektor industri pengolahan yang sebagian bahan bakunya berasal dari pertanian juga mengalami peningkatan meski hanya sebesar 3,16 persen," katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (17/3/2020).

Sementara itu, pada saat yang sama, lanjut Yunita, ekspor migas di sektor minyak dan gas (migas) turun 0,02 persen.

Ia melanjutkan  pertanian menjadi satu-satunya sektor nonmigas yang paling bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis, seperti masuknya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Baca juga: Perbaiki Sistem, Kementan Yakin Angka Ekspor Pertanian Terus Meningkat

Pertanian jaga stabilitas ekonomi

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertanian merupakan sektor yang paling tangguh, terutama dalam mengatasi krisis pertumbuhan pada sektor jasa.

Dia menyebut, saat ini, potensi sektor pertanian dan peternakan sangat potensial untuk menjaga stabilitas ekonomi.

“Dalam beberapa pengalaman sebelumnya, seperti pada kasus di Sulawesi Selatan, pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam mengatasi krisis ekonomi," katanya.

Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kesempatan berbeda menyampaikan agar masyarakat Indonesia tidak meremehkan pertanian sebagai sektor melawan berbagai krisis.

Baca juga: Wabah Corona Merebak, Permintaan Drone untuk Pertanian Melonjak

Jokowi menilai, pertanian adalah sektor yang tangguh dalam membantu stabilitas ekonomi.

Sektor pertanian ini memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi, baik dalam kontribusi ekspor maupun meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Jokowi saat berpidato pada pembukaan The 2nd Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) Tahun 2020 Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com