Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Tim Harus Dilakukan dari Rumah? Simak 7 Tips Suksesnya

Kompas.com - 18/03/2020, 12:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Inc.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona yang amat cepat memaksa jutaan pegawai di seluruh dunia bekerja dari rumah alias work from home.

Sejumlah raksasa teknologi dunia, seperti Apple, Google, dan Facebook memberlakukan kebijakan kerja dari rumah bagi para pegawainya. Kebijakan ini juga berlaku di Indonesia.

Banyak perusahaan melakukan kebijakan kerja dari rumah dan split team untuk mencegah penyebaran virus corona. Pegawai negeri sipil (PNS) pun diperbolehkan kerja dari rumah hingga akhir bulan ini.

Baca juga: Pakai Sepatu hingga Istirahat, 7 Tips Produktif Kerja dari Rumah

Akan tetapi, sulit dibayangkan bagaimana melakukan kerja tim ketika Anda harus kerja dari rumah. Selain rapat virtual, koordinasi dan komunikasi juga seringkali menjadi kendala.

Namun, jangan khawatir. Dilansir dari Inc, Rabu (18/3/2020), berikut 7 tips sukses kerja tim ketika Anda harus kerja dari rumah.

1. Lakukan pengecekan harian

Kapanpun ketika dimungkinkan, lakukan pengecekan harian dengan anggota tim, baik bertemu langsung maupun tatap muka via video.

Kemudian, pengecekan harian juga bisa diperkuat dengan percakapan telepon, e-mail, dan aplikasi konferensi video. Ingat, Anda dan tim harus saling bertemu, bagaimanapun caranya.

Baca juga: Sri Mulyani Kerja dari Rumah, Apa Saja yang Dilakukan?

Adanya aplikasi seperti Slack, Zoom, dan Google Hangouts membantu pertemuan tim tanpa harus secara langsung bertemu.

Dalam pengecekan tim secara harian, susun agenda, umpan balik, dan sumber daya yang dibutuhkan tim.

2. Perbanyak komunikasi

Meski kerja dari rumah, Anda harus tetap berkomunikasi secara rutin dengan tim. Sebab, hal tersulit saat kerja dari rumah adalah ketika Anda sudah terbiasa dengan lingkungan kantor, rasa kesepian dan isolasi bisa muncul.

Ini bisa saja benar, lantaran banyak orang yang saat ini mempraktikkan social distancing.

Baca juga: Yang Boleh dan Dilarang saat PNS Kerja dari Rumah

3. Manfaatkan teknologi

Sebagai manajer atau anggota tim, tugas Anda adalah menjaga agar tim tetap terhubung. Sarana-sarana komunikasi adalah cara termudah untuk menghubungkan Anda dan rekan-rekan kerja.

Meski e-mail dan aplikasi pesan singkat memang bisa menjadi solusi jangka pendek, namun tak ada salahnya memanfaatkan teknologi secara luas.

Aplikasi seperti Slack atau Microsoft Teams lebih baik ketika dipakai untuk kolaborasi dan komunikasi.

Bahkan, sejumlah aplikasi kolaborasi semacam ini dapat diakses secara gratis.

Baca juga: Kerja dari Rumah Justru Bikin Lebih Produktif, Kok Bisa?

4. Kelola ekspektasi

Bantu tim mencari tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Ciptakan ekspektasi yang realistis untuk pekerjaan mereka.

Selain itu, pasang target kesukesan bagi Anda dan tim Anda dengan secara jelas menekankan tugas masing-masing dan alasannya. Bantu pula anggota tim untuk memahami pengukuran kesuksesan.

Beberapa caranya adalah dengan mendefinisikan lingkup kerja dan tenggat waktu alias deadline.

5. Fokus pada hasil, bukan aktivitas

Bukan tidak mungkin mengelola setiap aspek pekerjaan tim dari rumah. Oleh karena itu, ketimbang fokus pada aktivitas atau jam kerja, fokuslah pada hasil dan menilai tim secara cermat.

Baca juga: Ingin Sukses Bekerja dari Rumah? Perhatikan 4 Hal Ini

6. Pastikan apa yang dibutuhkan

Pastikan tim Anda memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk merampungkan pekerjaan.

Ketika kerja tim harus dilakukan dari rumah masing-masing, pastikan masing-masing anggota bekerja dengan laptop, komputer, software, perangkat mobile, hingga koneksi internet yang mumpuni.

Jika Anda adalah manajer atau pimpinan tim, tugas Anda memastikan anggota tim memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk bekerja.

Baca juga: Ini Tips Bekerja di Tengah Wabah Virus Corona

7. Fleksibel

Pahami bahwa, khususnya dalam situasi seperti saat ini, ada saja kondisi yang harus dihadapi tim Anda. Namun, itu bukan alasan untuk tidak bekerja.

Ada alasan untuk kembali mempertimbangkan makna produktivitas. Tidak perlu bekerja delapan jam.

Jam kerja reguler juga barangkali tidak berlaku bagi semua orang. Sebaliknya, percayalah pada anggota tim dan berikan mereka kebebasan dan fleksibilitas untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Inc.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com