“(Bahan baku masker) dari China sih belum bisa, tapi kita lagi usaha terus, karena mereka kan penghasil masker, kita lagi usaha, lagi dinegosiasikan dengan China lah,” ujar Arya dalam keterangannya, Senin (16/3/2020).
Arya menambahkan, saat ini pemerintah China telah berhasil meredam penyebaran virus corona. Atas dasar itu, dia optimistis China akan kembali menyediakan bahan baku masker bagi negara lainnya.
“Kita lihat kondisi mereka juga, kan mereka sekarang sudah mengalami penurunan masalah flu (corona) ini ya,” kata Arya.
Baca juga: Bahan Baku Langka, BUMN Ini Stop Produksi Masker
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Rajawali Nusindo Sofyan Effendi mengatakan kalau pihaknya saat ini kesulitan memproduksi masker karena ketiadaan bahan baku yang selama ini mengandalkan dari China.
"Jadi masker yang kita produksi memang masker khusus. Ada tiga lapisan masker yang diproduksi pabrik kita di Yogyakarta, nah lapis kedua itu yang bahan terbaiknya saat ini didatangkan dari China, dan itu 70 persen (bahan baku). Sudah sekitar sebulan kita belum bisa produksi lagi," jelasnya.
Sofyan menguraikan, di tengah lonjakan permintaan masker dalam negeri, RNI Group terus berupaya mencoba mencari pemasok lain bahan baku masker selain dari China.
"Kita masih cari pemasok lain selain dari China. Tapi belum dapat, karena memang spesifikasi bahan bakunya sangat khusus," terang Sofyan.
(Sumber: KOMPAS.com/Rully S. Ramly, Akhdi Martin Pratama, Ade Miranti Karunia, Mutia Fauzia | Editor: Bambang P. Jatmiko, Yoga Sukmana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.