Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Kerja dari Rumah Positif untuk Pegawai dan Perusahaan

Kompas.com - 18/03/2020, 15:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan dan instansi pemerintahan memberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi pegawainya.

Kebijakan ini dilakukan guna meminimalisir risiko penyebaran virus corona.

Pakar sumber daya manusia (SDM) Priyantono Rudito memandang, kebijakan kerja dari rumah ini merupakan hal yang tepat.

Baca juga: Pakai Sepatu hingga Istirahat, 7 Tips Produktif Kerja dari Rumah

Kebijakan tersebut, menurutnya, merupakan upaya bersama dan menjadi kontribusi perusahaan untuk menekan kemungkinan dan risiko menyebar atau menularnya virus corona.

”Sebelum terjadinya situasi seperti sekarang ini, WFH sebetulnya sudah merupakan bagian dari tren & outlook HR practices yang tengah berlangsung saat ini. Ada 15 tren besar HR practices yang saat ini sedang berlangsung sebagaimana hasil studi yang saya lakukan,” ungkap Priyantono dalam keterangannya, Rabu (18/3/2020).

WFH, lanjut mantan Chairman Telkom Australia tersebut, merupakan salah satu tren yang semakin mengarah menjadi new normal dalam praktik HR di era digital ini.

”WFH dipercaya memberi benefit baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan,” ujarnya.

Baca juga: Kerja Tim Harus Dilakukan dari Rumah? Simak 7 Tips Suksesnya

Bagi karyawan, WFH bisa menjadi solusi bagi aspirasi mereka untuk mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta meningkatkan produktivitas.

”Khususnya bagi segmen karyawan milenial yang menginginkan fleksibilitas-fleksibilitas tersebut,” terang Priyantono.

Sedangkan bagi perusahaan, WFH sudah banyak dipraktikkan karena mendukung terjadinya cara kerja secara kolaboratif untuk menghasikan lebih banyak hal positif.

Antara lain co-creation antar unit, membangun budaya dan pola pikir digital dengan lebih cepat, serta mengembangkan kompetensi digital dengan memanfaatkan teknologi dan platform kolaborasi yang berkembang.

”Di banyak perusahaan hal ini justru menjadi program strategis yang dikenal dengan program transformasi digital,” ungkap penulis buku Leveraging Global Talent itu.

Baca juga: Sri Mulyani Kerja dari Rumah, Apa Saja yang Dilakukan?

Salah satu perusahaan yang menerapkan work from home adalah Gojek. Menurut Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, kebijakan ini dilakukan demi keselamatan dan kesehatan.

”Satu hal paling kita pedulikan lebih dari lainnya adalah kesehatan dan keselamatan semua orang di dalam ekosistem kita dan di luar ekosistem. Itulah sebabnya kami telah memperkenalkan kebijakan WFH di kantor pusat kami di Indonesia, India, Singapura, dan Filipina,” ujar Andre dalam unggahan pada akun LinkedIn pribadinya.

Kebijakan yang sama segera diberlakukan Gojek di kantor perwakilan di beberapa negara lain dalam sepekan ini.

”Kami percaya bahwa setiap orang dapat memainkan peran dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 (virus Corona) dan kita semua harus melakukan sebanyak yang kita bisa untuk menjauhkan diri dari potensi penularan,” kata dia.

Andre pun menyebut, pihaknya sangat mendorong bisnis lain untuk berpartisipasi dalam upaya sosial jarak jauh, bahkan jarak internasional, jika memungkinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com