JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memberikan pembebasan cukai etil alkohol sebagai bahan baku/bahan penolong pembuatan hand sanitizer.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran virus corona (Covid-19). Pembebasan cukai memberikan kemudahan untuk tujuan sosial maupun pembuatan hand sanitizer, surface sanitizer, dan antiseptik.
Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi mengatakan, pengusaha pabrik atau tempat penyimpanan etil alkohol dapat mengajukan permohonan bebas bea cukai karena kebijakan ini.
Baca juga: Pengusaha Ritel Diminta Sediakan Masker hingga Hand Sanitizer untuk Karyawannya
Jika pemesanan dilakukan oleh instansi pemerintah, cukup dengan melampirkan surat pernyataan dari pimpinan instansi pemerintah yang menyatakan etil alkohol tersebut akan digunakan untuk pencegahan dan penanggulangan corona.
"Sementara itu, jika pemesanan dilakukan oleh organisasi non pemerintah, cukup dengan surat rekomendasi dari instansi pemerintah yang menangani penanggulangan bencana,” jelas Heru dalam siaran pers, Rabu (18/3/2020).
Tak hanya itu, Heru memerintahkan jajarannya untuk melakukan percepatan pelayanan dan bimbingan teknis terkait pembebasan cukai untuk penanggulangan Covid-19.
“Jajaran kami akan melakukan percepatan pelayanan dan bimbingan teknis terkait pembebasan cukai etil alkohol untuk tujuan sosial dan yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong,” pungkas Heru.
Baca juga: Louis Vuitton Ubah Pabrik Parfum Jadi Hand Sanitizer Darurat