Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Pembatasan Pembelian Bahan Pokok untuk Cegah Spekulan

Kompas.com - 19/03/2020, 08:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto buka suara soal pembatasan pembelian bahan pokok penting di tingkat ritel, mulai dari beras, gula, hingga mie instan.

Dia menuturkan, pembatasan dibutuhkan untuk mencegah spekulan yang membeli dalam jumlah banyak, yang membuat masyarakat lain merugi.

"Sisi positifnya untuk mencegah spekulan dan menstabilisasi demand suply. Belanja silakan, sesuaikan kebutuhan. jangan sampai yang antri 20orang, yang memborong 1 orang padahal dia tidak butuh semuanya dalam satu hari," kata Agus dalam konferensi video, Rabu (18/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Pastikan Stok Bahan Pokok Terjamin dan Harga Stabil

Dia pun menuturkan, pembatasan bersifat sementara sehingga pihaknya perlu melakukan evaluasi menyesuaikan kondisi riil di masyarakat.

"Kita akan evaluasi terua melihat kondisi yang ada. Apabila tidak diperlukan lagi, akan kembali seperti semula. Ini untuk menjaga dan melindungi konsumen itu sendiri sebenarnya," terang Agus.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan mekanisme pengawasan bapokting telah bekerjasama dengan Satgas Pangan Polri. Pengawasan pun dilakukan oleh masing-masing peritel.

"Kami punya SOP untuk menjalankan fungsi ini. Kami akan koordinasi dengan satgas pangan jika menemukan situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan atau menemukan pembelanjaan yang berlebihan," ujar Roy di kesempatan yang sama.

Baca juga: Pemerintah Batasi Pembelian Bahan Pangan, Ini Komentar Peritel

Adapun untuk mencegah masyarakat membeli banyak komoditas karena panic buying, pihaknya mengaku telah memasang spanduk dan memperingatkan masyarakat. Dia memastikan, peritel mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sudah pasang spanduk supaya tidak terjadi rush atau panic buying yang dapat menimbulkan keramaian tidak normal. Kita terus koordinasi untuk pastikan semua berjalan dengan baik," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com