Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Pajak Karyawan, Trump Segera Kucurkan Rp 7.500 Triliun

Kompas.com - 19/03/2020, 12:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta kongres menyetujui stimulus pembayaran langsung atau pembayaran pajak karyawan sebesar 500 miliar dollar AS atau Rp 7.500 triliun (asumsi kurs Rp 15.000).

Selain membebaskan pajak karyawan, Trump telah menyiapkan 50 miliar dollar AS untuk maskapai penerbangan dalam bentuk pinjaman aman.

Stimulus tersebut termasuk dalam paket 1 triliun dollar AS. Paket stimulus 1 triliun dollar AS juga termasuk 150 miliar dollar AS bantuan industri, dan 300 miliar dollar AS untuk bantuan bisnis kecil.

Baca juga: Terdampak Virus Corona, Pertumbuhan Ekonomi AS Bisa Nol Persen?

Presiden AS Donald Trump mengatakan, pembayaran bakal dikelompokkan berdasarkan pendapatan dan ukuran keluarga. Sehingga tiap keluarga mungkin akan mendapat angka yang berbeda.

"Kami melihat angka yang berbeda. Semua orang sepertinya ingin menjadi besar," kata Trump dikutip Reuters, Kamis (19/3/2020).

Adapun, pembayaran pajak maupun pembayaran langsung dilakukan dalam 2 putaran yang dimulai 6 April dan 18 April, masing-masing sekitar 250 miliar dollar AS.

Sementara hingga saat ini, para pemimpin kongres masih membicarakan nominal yang pas. Bahkan, Pemimpin Demokrat Senat Charles Schumer mengatakan nominal cek harus lebih tinggi.

Dia pun ingin pembayaran lebih sering ditargetkan kepada masyarakat yang paling membutuhkannya.

“Ini bukan waktu untuk mengambil tindakan kecil. Ini adalah waktu untuk berani, untuk menjadi agresif,” kata Schumer.

Ditunggu industri

Paket stimulus 1 triliun dollar AS itu ditunggu beberapa industri. Salah satu maskapai penerbangan, Boeing Co mengatakan pihaknya mencari pinjaman aman sekitar 60 miliar dollar AS untuk seluruh sektor manufaktur penerbangan.

Sementara maskapai penerbangan kargo dan penumpang mencari 58 miliar dollar AS dalam bentuk pinjaman dan hibah.

Trump sendiri telah memanggil kepala eksekutif Delta Air Lines (DAL.N), American Airlines (AAL.O), United Airlines (UAL.O), UPS (UPS.N) dan operator lainnya. Dia menuturkan, perusahaan penerbangan merupakan bagian penting dari kehidupan dan ekonomi sehari-hari.

"Mereka adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari dan ekonomi kita, dan bangsa ini akan ada untuk mendukung mereka," kata Gedung Putih.

Tak hanya industri penerbangan, eksekutif hotel dan industri perjalanan Amerika dari perusahaan seperti Marriott dan Hilton sudah bertemu dengan Trump untuk membahas paket bantuan senilai 250 miliar dollar AS, saat pekerjanya banyak cuti akibat virus corona.

Paket yang diminta terdiri dari 150 miliar dollar AS sebagai bantuan langsung untuk sektor perhotelan dan 100 miliar dollar AS untuk perusahaan perjalanan terkait, termasuk bisnis konvensi.

Tak mau ketinggalan, restoran-restoran di AS meminta paket bantuan 455 miliar dollar AS, sebab industri ini berpotensi kehilangan hampir setengah dari 15,6 juta pekerjaannya dan setidaknya seperempat dari penjualan tahunannya karena wabah virus corona.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com