JAKARTA, KOMPAS.com - Pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (20/3/2020), terlihat Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) anjlok 4,31 persen.
Melansir data RTI, pukul 09.05 WIB, IHSG menyentuh level 3.928,4 atau turun 177,01 poin dibanding penutupan Kamis 4.105,42. Selama sepekan IHSG telah turun cukup dalam yakni 19,77 persen.
Adapun pada titik terendah perdagangan, IHSG bahkan sempat menyentuh level 3.918.
Namun demikian, usai sesi I perdagangan, IHSG mencoba bangkit ke posisi 4.034,98.
Baca juga: Sesi Kedua, IHSG Bergerak Positif
Menanggapi anjloknya IHSG tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Wimboh Santoso mengatakan, investor tidak perlu khawatir dengan gejolak indeks tersebut.
Sebab, dia menilai, pergerakan harga saham hingga saat ini lebih disebabkan oleh sentimen negatif virus corona (covid-19). Sementara secara fundamental, saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki fundamental yang bagus.
"Tolong tidak perlu khawatir. Semua saham yang listing di Indonesia melalui pasar modal itu fundamentalnya bagus sebenarnya, ini karena sentimen negatif saja sebenarnya," kata Wimboh di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Dia pun mengatakan, OJK sebagai regulator di pasar modal akan selalu siap menjaga pasar dengan berbagai kebijakan yang sudah maupun yang akan digelontorkan jika diperlukan.
Bersama dengan BEI, OJK pun telah menerapkan kebijakan pelarangan transaksi short selling.
Artinya, investor menjual saham yang belum dimiliki atau jual kosong.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan