Startup Indonesia pertama yang berhasil lulus dari incubator bergengsi YCombinator di Silicon Valley itu terus mengembangkan bisnis di kawasan Asia.
Demi mengembangkan bisnisnya, Xendit merekrut sejumlah besar engineers.
Menurut Tessa, sekitar 65 persen dari 250 pekerja Xendit merupakan engineers. Mereka fokus untuk mengembangkan produk.
Sementara itu, 35 persen lainnya adalah pekerja yang fokus pada pengembangan bisnis.
Xendit juga sangat mendukung kesetaraan gender dalam dunia teknologi dengan memiliki karyawan perempuan lebih dari 40 persen, baik di bagian developer ataupun bisnis.
“Dalam hal ini Xendit ikut membangun SDM unggul di Indonesia dan memberikan kesempatan bagi siapapun yang memiliki kompetensi dan passion yang kuat terhadap dunia teknologi, khususnya teknologi finansial,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.