Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, Perusahaan Fintech Ini Tawarkan Solusi bagi Pelaku Bisnis

Kompas.com - 20/03/2020, 22:43 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.comXendit, perusahaan teknologi finansial Indonesia berupaya menjembatani pertumbuhan ekonomi digital Indonesia lewat sistem pembayaran yang sederhana, cepat, dan aman bagi para pelaku bisnis.

Co-founder Xendit, Moses Lo, mengatakan kehadiran korporasi itu di Indonesia bertujuan untuk membantu para pelaku bisnis, mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), koperasi, hingga perusahaan besar agar dapat meningkatkan bisnis mereka secara eksponensial.

Caranya, Xendit menawarkan sistem pembayaran yang sederhana secara digital.

“Dengan demikian, konsumen dapat bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Kami juga menyediakan integrasi Application Program Interface (API) kelas dunia dan antarmuka dashboard yang user-friendly agar proses pembayaran menjadi lebih mudah,” kata Moses dalam pernyataan tertulis, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: 13 Fintech Ini Bisa Menjadi Calon Unicorn

Perusahaan fintech itu memiliki fasilitas Money In melalui lini produk Xenpayment yang dapat menerima semua metode pembayaran dengan mudah dari akun virtual, kartu kredit, gerai retail, hingga e-wallet seperti OVO, LinkAja, dan DANA.

Selain itu, ada Xeninvoice yang dapat menerima pembayaran dengan memberikan link ke pelanggan dan Xenshield yang berguna untuk mendeteksi penipuan dengan machine learning.

Untuk Money Out, melalu lini produk XenDisburse, pelaku bisnis dapat mengirim uang dengan jumlah berapapun dan kapanpun ke berbagai bank, e-wallet dan kartu, dengan menggunakan API.

Produk unggulan money out lain yang ditawarkan adalah Xenbatch yang menyediakan layanan transfer secara mudah dan instan dengan mengunggah excel serta Xenpayout yang dapat menyederhanakan pembayaran refund dan payout ketika Anda tidak memiliki akun tujuan.

“Tentunya, kemudahan integrasi, harga, dan kualitas standar pelayanan akan disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku bisnis,” ujarnya.

Baca juga: Dukung Ekonomi Digital, Xendit Sediakan Sistem Pembayaran Berkualitas

Ia menjelaskan, solusi yang ditawarkan Xendit didukung oleh teknologi fraud system yang canggih.

Ilustrasi digitalSHUTTERSTOCK Ilustrasi digital

Dengan begitu, imbuh dia, dapat mendeteksi pola-pola transaksi yang mencurigakan.

“Xendit juga menerapkan data leakage prevention, di mana Xendit dapat mencegah potensi kebocoran data sensitif dengan memantau aktifitas karyawan pada saat mengirim atau menerima data dari dan ke sesama karyawan maupun pihak luar,” katanya.

Co-founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya, mengakui kompetisi dalam bisnis fintech sebagai suatu yang positif.

Dengan banyaknya pilihan payment gateway di pasar, kata dia, konsumen dapat membandingkan dan memilih payment gateway yang memiliki harga dan kualitas standar pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan.

“Oleh karena itu para pemain payment gateway termasuk kami sendiri harus berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan, kemudahan berintegrasi, harga yang terjangkau, dan yang paling penting adalah berinovasi untuk memberikan nilai tambah atas produk-produk dasar tersebut dengan UI/UX yang baik, sistem rekonsiliasi yang akurat dan mudah dipergunakan, dan lainnya,” ucapnya.

Lapangan kerja

Para pekerja perusahaan teknologi finansial, Xendit, didominasi engineers yang bertugas mengembangkan produk.Dok. Xendit Para pekerja perusahaan teknologi finansial, Xendit, didominasi engineers yang bertugas mengembangkan produk.

Startup Indonesia pertama yang berhasil lulus dari incubator bergengsi YCombinator di Silicon Valley itu terus mengembangkan bisnis di kawasan Asia.

Demi mengembangkan bisnisnya, Xendit merekrut sejumlah besar engineers.

Menurut Tessa, sekitar 65 persen dari 250 pekerja Xendit merupakan engineers. Mereka fokus untuk mengembangkan produk.

Sementara itu, 35 persen lainnya adalah pekerja yang fokus pada pengembangan bisnis.

Xendit juga sangat mendukung kesetaraan gender dalam dunia teknologi dengan memiliki karyawan perempuan lebih dari 40 persen, baik di bagian developer ataupun bisnis.

“Dalam hal ini Xendit ikut membangun SDM unggul di Indonesia dan memberikan kesempatan bagi siapapun yang memiliki kompetensi dan passion yang kuat terhadap dunia teknologi, khususnya teknologi finansial,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com