Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Cuan Bisnis Apartemen Co-Living untuk Milenial

Kompas.com - 21/03/2020, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Usaha pengelolaan apartemen co-living untuk milenial saat ini sedang digandrungi.

Namun dengan kondisi pandemik virus corona, akankan usaha pengelolaan apartemen coliving masih menjadi pilihan tempat tinggal yang tepat bagi milenial?

Anand Janardhanan, founder & CEO Flokq, layanan pemesanan kamar co-living di Indonesia mengatakan, perkembangan apartemen co-living saat ini sangat diminati oleh para milenial.

Baca juga: Apartemen Kini Tak Hanya untuk Masyarakat Menengah ke Atas?

Maka dari itu, ia yakin peluang apartemen coliving untuk tumbuh dan berkembang terbuka lebar.

“(Bisnis apartemen) co-living masih merupakan pasar yang sangat baru di Indonesia. Penetrasi saat ini masih rendah namun memiliki peluang pertumbuhan yang sangat besar dalam jangka pendek ataupun jangka panjang,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

Anand mengatakan, saat virus corona merebak, beragam hal dilakukan untuk menjadikan bisnis apartemen co-living menarik di mata milenial.

Standar keamanan, kebersihan dan kemyamanan juga menjadi prioritas bagi para pengelola usaha apartemen coliving untuk meningkatkan jumlah penghuni.

“Untuk saat ini kami mengutamakan keamanan member dan staf kami dengan memastikan semua unit kami dibersihkan dan diberi disinfektan untuk retensi jangka panjang member saat ini,” jelasnya.

Baca juga: Milenial Mending Beli Rumah Tapak atau Apartemen?

Ia menyakini saat pandemik virus corona, semua industri sedang menghadapi hal yang sama. Maka dari itu penganganan yang tepat adalah kunci agar bisnis tetap berkelanjutan di tengah kondisi yang tidak pasti ini.

Adapun strategi utama Flokq dalam meningkatkan jumlah hunian adalah dengan mencukupi kebutuhan dan permintaan penghuni. Adapun penghuni saat ini memiliki usia rata-rata 27 tahun yang tersebar di 26 negara.

“Terget kami, berencana untuk mencapai 3.000 kamar tahun depan (2021),” ungkapnya.

Saat ini ada 34 persen, milenial yang mendominasi populasi Indonesia tahun ini. Dari jumlah tersebut, lebih dari dua pertiganya adalah lajang dan 33 persennya berniat untuk keluar dari rumah orangtuanya dan menjalani kehidupan mandiri.

Baca juga: Apartemen di Alam Sutera Ini Bidik Mahasiswa

Anand mengatakan status lajang membuat kaum milenial mengesampingkan niat untuk membeli rumah, maka alternatifnya adalah mencari hunian yang nyaman yakni apartemen co-living.

Meskipun membeli rumah adalah keputusan yang baik bagi mereka yang sudah berkeluarga dan menjadi salah satu pencapaian utama dalam hidup.

Namun bagi banyak milenial, memilih menyewa apartemen sebagai salah satu gaya hidup.

Adapun beberapa alasan milenial cenderung lebih senang menyewa aparteman antara lain karena apartemen memiliki harga sewa yang sesuai dengan anggaran.

Sedangkan jika membeli rumah maka Anda akan terjebak pada cicilan yang tinggi.

“Jika ingin cicilan yang lebih ringan, risikonya tenor pinjamannya menjadi lebih panjang. Dengan menyewa apartemen, mereka bisa memilih sewa bulanan sesuai budget,” ungkapnya.

Baca juga: Mau Beli Rumah atau Apartemen? Pahami Hal Ini

Selain itu, dengan memilih tinggal di apartemen co-living, Anda tentunya tidak akan terikat oleh cicilang bank.

Lokasi sewa juga tentunya bisa dipilih yang berdekatan dengan kantor, di mana Anda bisa menghemat tenaga, waktu dan uang.

“Tinggal di tempat kos premium mungkin juga menjadi pilihan yang bagus, tetapi dengan fasilitas yang tidak selengkap di apartemen. Selain itu pemilik rumah umumnya memberikan sejumlah aturan dan batasan,” jelasnya.

Selain itu, fasilitas bila ada kerusakan seperti bocor, keran mampet dan ruangan berantakan, maka penghuni hanya perlu menghubungi pengelola apartemen untuk perbaikan.

“Selepas acara makan-makan, mereka tinggal mengontak pengelola apartemen. Bagi milenial yang waktunya sudah tersita untuk pekerjaan, mendapati rumah sudah dalam kondisi beres akan sangat membantu,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com