Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok 15,5 Persen dalam Sepekan, Bagimana Proyeksi IHSG Pekan Depan ?

Kompas.com - 21/03/2020, 15:50 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini terpantau anjlok 15,5 persen.

Meskipun pada perdagangan Jumat (20/3/2020) kemarin indeks sempat bullish 2,18 persen, awal pekan depan IHSG diproyeksikan bakal melanjutkan tren bearish atau kecenderungan harga saham turun.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, tekanan pada pasar Amerika membuat IHSG bakal melanjutkan penurunan.

Baca juga: IHSG Tutup Akhir Pekan di Zona Hijau

Namun di akhir pekan depan, IHSG diproyeksikan bakal kembali bullish.

“IHSG berpeluang kembali tertekan turun dengan support di level 3.918 sampai 3.686 dan resistance di level 4.238 sampai 4.900. Awal pekan peluang tekanan tetapi di akhir pekan kami perkirakan IHSG dapat kembali naik terbatas,” ungkapnya siang ini.

Ia mengimbau agar para pelaku pasar tidak panik dan tetap rasional dalam mengambil keputusan. Ini dilakukan untuk mengurangi potensi penurunan yang sangat tajam.

Kemarin, pasar saham Indonesia berhasil ditutup positif. Hal ini terjadi sebagai respon pemotongan suku bunga acuan.

 

Baca juga: OJK: Meski IHSG Terpuruk, Secara Fundamental Kinerja Emiten Bagus

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan pada periode Februari 2020 surplus sebesar 2,34 miliar dollar AS.

“Surplus terjadi akibat nilai ekspor sebesar 13,94 miliar dollar AS dan nilai impor sebesar 11,60 miliar dollar AS,” jelasnya.

Akhir pekan, bursa Eropa juga terlihat berhasil bangkit dari tekanan merespon positif kebijakan bank sentral Inggris untuk mengatasi dampak virus Covid 19.

“Bank Sentral Inggris mengumumkan pemotongan suku bunga dan meningkatkan program pembelian obligasi, selain itu dalam sepekan berbagai stimulus di keluarkan bank central dan pemerintah kawasan Eropa,” jelasnya.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Terpuruk, Apa yang Dibutuhkan Investor untuk Bangkit?

Sebelumnya, Bank Central Eropa (ECB) berencana menggunakan 750 miliar euro untuk membeli sekuritas dalam mendukung ekonomi Eropa.

ECB juga sudah mengeluarkan program quantitative easing (QE) senilai 821 miliar dollar AS.

“Pemerintah Inggris juga mengumumkan paket hampir 400 miliar dollar AS untuk membantu bisnis melalui krisis tersebut. Prancis juga meluncurkan paket 50 miliar dollar AS untuk membantu bisnis kecil dan karyawan,” ungkapnya.

Di sisi lain, indeks AS yang sempat naik akibat harga minyak kembali turun dampak wabah Covid 19.

Saat ini, Gedung Putih sedang berupaya mendapatkan persetujuan paket stimulus senilai 850 miliar dollar AS hingga lebih dari 1 triliun dollar AS.

Baca juga: BI: The Fed Pangkas Suku Bunganya Bisa Menjadi Berkah buat Pasar Asia

Sebelumnya kebijakan darurat The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi 0 persen sampai 0,25 persen dari sebelumnya 1 persen sampai 1,25 persen yang merupakan level terendah sejak 2015.

The Fed juga meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran senilai 700 miliar dollar AS.

“Tetapi berbagai stimulus ini hanya mampu menaikan pasar dalam jangka pendek. Sebagian melihatnya sebagai sinyal dampak pandemi Covid-19 cukup signifikan terhadap ekonomi dan bisnis,” ujar Hans. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com