Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Tekan Perusahaan Ikuti Anjuran Kerja dari Rumah

Kompas.com - 22/03/2020, 11:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat pekerja farmasi meminta pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya ke pengusaha atau perusahaan terkait pentingnya pembatasan interaksi sosial (social distancing).

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi Idris Idham mengatakan, virus corona (Sars Cov-2) ini bukan virus biasa. Sebab, penyebarannya sangat cepat dan mengakibatkan kondisi fatal bagi mereka yang terjangkit.

"Pemerintah harus melakukan penekanan kepada pengusaha atau perusahaan untuk mengikuti anjuran pekerja bekerja dari rumah selama dua minggu ke depan dijalankan oleh mereka, dengan tetap membayar upah," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/3/2020).

Baca juga: Belanja dari Rumah, Ada Voucher dan Gratis Ongkir dari E-commerce

Asosiasi farmasi juga meminta pemerintah memberikan akses kesehatan gratis di rumah sakit untuk masyarakat yang memiliki gejala terjangkit corona. Misalnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanpa perlu adanya rujukan.

"Pemerintah wajib segera menyediakan tempat layanan kesehatan yang memadai dan cukup untuk mempersiapkan kemungkinan peningkatan jumlah pasien. Bukan hanya rumah sakit atau layanan kesehatan milik pemerintah tetapi juga swasta," kata dia.

Serikat pekerja farmasi juga menyambut baik adanya tunjangan insentif yang akan diberikan pemerintah untuk tenaga medis dan penunjang medis sebagai garda terdepan.

Baca juga: Erick Thohir: Kalau Klorokuin Efektif, Kimia Farma Akan Produksi Lagi

Idris meminta agar insentif tersebut diberikan kepada semua tenaga medis dan non medis yang berhubungan dengan penanganan COVID 19, baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah, tanpa memandang status pekerjaan.

Hal ini dinilai penting mengingat rentannya risiko yang dihadapi oleh tenaga medis ketika menjalankan tugas kemanusiaan ketika menghadapi pasien virus corona.

"Pekerja kesehatan adalah garda terdepan dalam respons virus corona, tetapi mereka juga memiliki risiko terbesar untuk terkena infeksi. Oleh karenanya kita memastikan bahwa mereka bekerja dalam kondisi aman dan terlindungi, serta tidak diforsir bekerja agar tidak kelelahan dalam membantu mencegah penyebaran virus," ucapnya.

Baca juga: Lawan Corona, Jack Ma Bakal Kirim Bantuan ke 10 Negara Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com