Mengapa? Karena pada usia tersebut ada kebutuhan yang besar untuk menjadi produktif bagi orang-orang yang dicintai, yaitu keluarga yang mulai dibangun, pasangan hidup, anak, orang tua, dan bahkan sanak saudara.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seringkali, meski kita sudah mapan secara finansial, kita masih terus mengejar dan meraih berbagai macam hal untuk kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia, kualitas hidup yang maksimal.
Pokoknya kalau bisa semuanya yang terbaik, dari kebutuhan jasmani, kesehatan, pendidikan, hiburan, status sosial dan semua hal yang dianggap bisa memberikan kebahagiaan buat manusia.
Wajar ketika kita ingin makanan yang lebih enak, baju mahal yang lebih enak dipandang dan nyaman dipakai, liburan mewah, pendapatan besar baik dari pekerjaan maupun dari investasi.
Saya pun demikian pada awalnya, ada banyak hal yang saya idamkan, mostly berupa achievement ataupun progress akan berbagai hal. Baik dalam trading dan investasi saham, keluarga, personal development, ataupun dalam pelayanan kami membantu kamu menjadi trader dan investor berhasil melalui Ellen May Institute.
Tiap ada progress, saya merasa sangat senang luar biasa. Demikian juga dengan kamu pastinya. Setelah kamu mendapatkan yang diidamkan, pastinya akan merasa senang!
Namun yang menarik, rasa senang itu tidak berlangsung lama. Yang terjadi adalah, keinginan untuk meraih lebih dan lebih dan lebih lagi. Merasa tertantang, kita seringkali memasang target-target yang lebih tinggi dalam hidup kita. Ketika tercapai, senang lagi!
Namun, rasa puas itu tidak berlangsung lama. Dan kita ingin lebih lagi dan lagi dan lagi. Terlepas dari apa pun yang kamu kejar, baik itu materi, posisi, atau status sosial dan juga cuan dalam trading dan investasi saham.
Sebaliknya, ketika mengalami kegagalan, seringkali kita menjadi begitu kesal, ada pula yang sampai depresi, dan mudah putus asa. Ketika trading ataupun berinvestasi saham pun demikian.
Dengan berfokus pada target terlalu keras, membuat trader dan investor menjadi ingin cepat-cepat kaya. Kalau untung, maunya nambah lagi, dan lagi, dan lagi. Jadi serakah, nggak lagi rasional. Semua ilmu yang sudah dipelajari pun dilupakan begitu saja demi memenuhi ambisi untuk mendapat lebih.
Demikian sebaliknya, ketika masih belum berhasil, trader ataupun investor, seringkali mudah putus asa, gampang stres. Padahal, belum tentu ia gagal. Bisa saja karena waktu itu pasar saham memang sedang dalam tren harga turun. Tapi, banyak yang nggak mau sabar dalam belajar ataupun mengikuti proses.
Hal itu berulang terus-menerus, baik dalam trading dan investasi saham, maupun dalam kehidupan nyata atau kegiatan kita lainnya. Meski kita berhasil dan terus berhasil, kok rasanya masih enggak bahagia sepenuhnya. Bahkan kita merasa kesepian di tengah keberhasilan.
Kenapa?
Saya pun mulai sadar, bahwa seringkali kita hidup berfokus pada hasil akhir saja dan lupa berfokus pada proses. Fokus pada tujuan memang penting dan sangat penting supaya kita bisa berhasil dalam segala bidang. Dan menikmati proses juga tak kalah pentingnya.
Ketika kita mengejar sesuatu, nikmatilah prosesnya. Berhentilah sesaat, perhatikan apa yang terjadi dalam perjalanan kita mewujudkan impian. Seringkali, meski tujuan akhir belum dicapai, kita justru bisa tersenyum dan menjadi bahagia ketika menikmati prosesnya.