NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan waralaba kedai kopi Starbucks menutup sebagian besar gerainya di Amerika Serikat dan Kanada selama dua minggu, untuk meredam penyebaran virus corona.
Dikutip dari CNN, Senin (23/3/2020), perusahaan raksasa kedai kopi tersebut masih memberlakukan layanan pesan antar dan drive through.
Executive Vice President Starbucks Rossann Williams memastikan, seluruh pegawai masih akan mendapatkan upahnya, meski memutuskan untuk bekerja dari rumah.
Baca juga: Ini Tips Aman Ketika Terpaksa Harus Belanja di Tengah Pandemi Corona
"Gerai kita di beberapa wilayah menunjukan adanya peningkatan permintaan, dan kita perlu melakukan langkah lebih jauh lagi untuk mencegah penyebaran virus corona," tuturnya.
Lebih lanjut, Williams mengatakan, pihaknya masih membuka beberapa gerai yang lokasinya berada di sekitar rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya.
Langkah tersebut diambil untuk mendukung pihak layanan kesehatan dalam melawan penyebaran virus corona.
Selain itu, Starbucks juga masih menjual makanannya sesuai dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah setempat.
Baca juga: Cegah Virus Corona, McDonalds Tutup Seluruh Gerainya di Inggris
"Di saat krisis, pemerintah meminta gerai makanan dan minuman untuk tetap terbuka jika memungkinkan untuk di bawa pulang, Drive Thru, atau pengiriman," katanya.
Sebelum memutuskan untuk menutup gerai nya, Starbucks sudah melakukan beberapa langkah pencegahan penyebaran virus corona.
Di antaranya, pembatasan tempat duduk di gerai dan pelarangan sementara penggunaan tempat minum pribadi.
Baca juga: Starbucks Berencana Investasi di Papua, Ini Penjelasan BKPM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.