JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi virus corona membuat banyak wisatawan terpaksa melakukan reschedule atau bahkan refund perjalanan. Hal ini membuat perusahaan travel online, memperkuat sistem layanan konsumen.
Sejak Februari 2020 lalu, Traveloka mengalami peningkatan drastis untuk permintaan bantuan dari para pengguna, terutama untuk reschedule dan refund tiket pesawat dan hotel.
Dalam sebuah siaran resmi, Senin (23/3/2020), disebutkan layanan bantuan mengalami peningkatan 10 kali lipat dibandingkan situasi normal.
Baca juga: Kemenhub Benarkan Ada Pilot Meninggal Karena Diduga Positif Corona
Layanan bantuan melayani hingga ribuan permintaan bantuan di setiap menitnya, baik melalui telepon, email, aplikasi, media sosial, maupun kanal lain, yang diajukan oleh pengguna Traveloka di berbagai negara.
Dionisius Nathaniel selaku Chief Marketing Officer Traveloka mengatakan, dalam upaya memastikan transparansi informasi, Traveloka mengimbau pengguna untuk melakukan pengecekan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing partner serta memastikan ketentuan yang tertera pada e-voucher yang dimiliki pengguna.
“Kami ingin menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna atas ketidaknyamanan yang dialami saat melakukan permintaan bantuan kepada Traveloka. Saat ini, kami tengah memperkuat layanan konsumen agar dapat melayani pengguna dengan lebih baik,” katanya.
Dionisius juga menyampaikan kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan guna menghindari potensi perbedaan informasi yang diterima oleh pengguna.
Baca juga: Sri Mulyani: Pemerintah Tak Bisa Berjuang Sendiri Melawan Wabah Ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.