Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Bawa Xendit Jadi Unicorn, Co-Founder Fintech Ini Punya Mimpi dan Visi Khusus

Kompas.com - 24/03/2020, 07:03 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com - Sejak berdiri pada 2015, Xendit menyediakan layanan untuk memudahkan proses transaksi, mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal hingga startup kelas kakap di Indonesia.

Startup financial technology (fintech) itu memang berperan sebagai penyedia sistem pembayaran (payment gateway).

Hanya dalam empat tahun, ribuan pelaku bisnis lainnya memercayakan sistem pembayaran bisnis mereka ke Xendit, baik itu e-commerce, platforms and marketplaces, gaming, insurance, dan travel.

“Ide awal kami adalah memajukan infrastruktur pembayaran di Indonesia,” ujar CEO dan Co-founder Xendit, Moses Lo, dalam pernyataan tertulis, Selasa (24/3/2020). 

Baca juga: BI Resmikan Gerbang Pembayaran Nasional

Ia mengatakan, Xendit ingin startup, UMKM, dan bisnis lainnya dapat tumbuh cepat tanpa harus mengkhawatirkan tentang infrastruktur pembayaran.

“Sehingga mereka dapat benar-benar berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih penting,” ujarnya.

Melalui sejumlah eksperimen product market-fit, Moses dan Co-founder Xendit, Tessa Wijaya, memutuskan untuk fokus dan membangun payment gateway setelah mendapatkan umpan balik dari beberapa calon pelanggan potensial.

Xendit pun memprioritaskan tiga hal, yakni kecepatan lewat integrasi yang cepat, kesederhanaan berupa integrasi mudah dan penetapan harga yang sesuai, serta layanan terbaik dengan adanya tim customer service yang responsif.

Para pekerja perusahaan teknologi finansial, Xendit, didominasi engineers yang bertugas mengembangkan produk.Dok. Xendit Para pekerja perusahaan teknologi finansial, Xendit, didominasi engineers yang bertugas mengembangkan produk.
Selama dua tahun terakhir, Xendit memproses jutaan transaksi tiap bulan, bertumbuh 25 persen tiap bulannya.

Dalam perkembangannya, Xendit dipercaya dan didukung sejumlah venture capital (VC) terbesar di dunia, yang berinvestasi pada Facebook, Slack, Twitch dan Grab, dan merupakan alumni dari akselerator bergengsi YCombinator (S15).

Gebrakan Xendit dalam menyediakan solusi dalam era revolusi industri 4.0 memang tak lepas dari tangan dingin Moses Lo sebagai CEO dan Co-Founder Xendit.

Ia bahkan terpilih sebagai tokoh 30 Under 30 versi Forbes Indonesia baru-baru ini. Di bawah kepemimpinannya, Xendit bersiap menjadi unicorn Indonesia berikutnya.

Moses memang lahir di dalam keluarga pengusaha. Kakeknya yang tidak memiliki latar belakang pendidikan apapun menyekolahkan anak-anaknya di luar negeri.

Ayahnya kemudian masuk ke dunia wirausaha dan Moses tumbuh di lingkungan tersebut.

“Mimpi saya saat masih sekolah adalah memulai bisnis saya sendiri dan membangun sesuatu yang dapat memberikan dampak positif besar kepada sekitar,” kata peraih gelar MBA dari UC Berkeley itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com