Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dikritik Lamban Tangani Corona, Luhut: Amerika Saja Begitu Galau...

Kompas.com - 24/03/2020, 11:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespons terkait adanya kritikan bahwa pemerintah pemerintah lamban menangani wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

"Pertanyaan saya, negara mana sih yang siap, kan tidak ada yang siap. Jadi, kalau ada pengamat yang bilang pemerintah tidak siap, ya memang tidak ada yang menduga akan seperti ini," katanya dalam video berdurasi 4 menit 7 detik tersebut, Selasa (24/3/2020).

Dia pun membandingkan kesiapan Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) menangani wabah virus corona tersebut. Pasalnya, Negeri Paman Sam itu juga dinilai lambat penanganannya.

"Amerika saja begitu galau. Anda bisa bayangkan sebesar Amerika itu minta bantuan ke Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Dampak Wabah Corona, Luhut Perkirakan Ekonomi Indonesia Hanya 4 Persen

Dari permintaan pertolongan dari Presiden AS, Donald Trump, pemerintah seolah memberikan tawaran kerja sama dalam hal penyaluran obat merk klorokuin atau obat malaria yang dianggap bisa menyembuhkan virus tersebut.

"Saya akhirnya memberikan saran, kami sendiri sedang mengkonsolidasi alat-alat kebutuhan kami bahwa klorokuin atau obat malaria kita bisa menjadi satu alternatif yang bagus dan proven. Kami dengar sendiri pernyataan Presiden AS Donald Trump, kita produsen klorokuin terbesar di dunia di Kimia Farma," sebut Luhut.

"Saya tadi tanya ke Dirut Kimia Farma, berapa sih produksi klorokuin kita? Karena Amerika juga mau memproduksi, ya jadi kita oper ke mereka mungkin. Untuk konveksi," tambah dia.

Baca juga: Kemenhub Benarkan Ada Pilot Meninggal karena Diduga Positif Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com