Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Tumbuh 108 Persen, Laba BTPN 2019 Naik Jadi Rp 2,6 Triliun

Kompas.com - 24/03/2020, 12:02 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk mencatatkan kredit sebesar Rp 141,8 trilliun atau tumbuh 108 persen pada tahun 2019 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Sementara laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) mencapai Rp 2,6 triliun, melonjak 40 persen dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana menyampaikan, di tengah situasi perekonomian global yang menantang, pihaknya senantiasa menjaga penyaluran kredit tetap sehat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,8 persen (gross).

Baca juga: WIKA Raup Laba Bersih Rp 2,62 Triliun pada 2019

Penyaluran kredit sepanjang 2019 salah satunya ditopang pembiayaan korporasi sebesar Rp 75,7 triliun, tumbuh 15 persen. Penyaluran pembiayaan dilakukan melalui sejumlah sindikasi untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan, serta infrastruktur.

Selain kredit sindikasi, Bank BTPN juga memberikan pinjaman secara bilateral ke perusahaan swasta nasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), industri otomotif, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor.

“Melalui pembiayaan ke segmen korporasi dan industri pendukungnya, kami bersama pemegang saham pengendali (SMBC) berkomitmen mendukung program nasional dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Ongki seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Sebagai contoh, Bank BTPN bersama induk usahanya, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) memimpin sindikasi pembiayaan dari 18 institusi perbankan dan lembaga keuangan global kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III senilai 390,6 juta dollar AS pada tahun lalu.

Selain itu Bank BTPN berpartisipasi dalam pembiayaan (project finance) untuk proyek lapangan gas Jambaran-Tiung Biru milik PT Pertamina EP Cepu dalam konsorsium bersama 12 bank nasional dan asing.

Baca juga: Meroket 45 Persen, BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun

Selain pembiayaan korporasi, penyaluran kredit juga ditopang oleh segmen kredit usaha kecil dan menengah serta kelompok prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah.

Adapun untuk layanan perbankan digital melalui Jenius, hingga akhir Desember 2019, jumlah pengguna terdaftar Jenius mencapai lebih dari 2,4 juta nasabah, tumbuh 97,8% dari tahun sebelumnya.

Untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan kredit, Bank BTPN menghimpun pendanaan senilai Rp 145,8 triliun di 2019, meningkat 81 persen dari 2018. Jumlah tersebut terdiri dari dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 86,9 triliun, pinjaman pihak lain Rp 52,9 triliun, serta pinjaman subordinasi Rp 6 triliun.

Dari total DPK, Bank BTPN berhasil meningkatkan porsi current account savings account (CASA) menjadi 28 persen pada 2019, lebih tinggi dibandingkan porsi pada 2018 yang sebesar 13 persen.

Terkait dengan kecukupan likuiditas, Bank BTPN memiliki liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 219 persen dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 113 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator 100 persen. Sebagai informasi LCR merupakan instrumen untuk menghitung rasio likuiditas jangka pendek, sedangkan NSFR untuk menghitung rasio likuiditas jangka panjang.

Sampai akhir Desember 2019, aset Bank BTPN tercatat sebesar Rp 181,6 triliun atau tumbuh 79 persen secara tahunan.

Dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24,2 persen, Bank BTPN masih memiliki kemampuan ekspansi yang kuat. Perlu digarisbawahi, pencapaian ini menggunakan perbandingan antara kondisi bank setelah merger dan bank sebelum merger.

“Dengan dinamika perekonomian yang ada, hasil ini patut kami syukuri. Ini dapat memotivasi dan menjadi modal kami untuk melayani lebih banyak jutaan rakyat Indonesia,” tutup Ongki.

Baca juga: 2018 Tekor Rp 2,4 Triliun, Indosat Ooredoo Raup Laba Rp 1,57 Triliun di 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com