JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun meminta pemerintah mengambil kebijakan afirmatif demi melindungi kegiatan perekonomian dari imbas virus corona.
Pun Misbakhun meminta pemerintah menyediakan semacam bail-out bagi industri pariwisata nasional.
"Saran saya, harus ada bail-out oleh negara di sektor pariwisata sebagai insentif. Misalnya 25-35 persen okupansi hotel dibeli oleh negara selama tiga bulan," kata Misbakhun dalam keterangannya, Selasa (24/3/2020).
Baca juga: Kepada Pelaku Industri Pariwisata, Menaker Jelaskan Kebijakan Realokasi Anggaran Terkait Covid-19
Dia menuturkan, sektor pariwisata merupakan tumpuan masa depan ekonomi domestik Indonesia. Menurutnya, pariwisata adalah titik utama terbangunnya industri kecil ekonomi kreatif lokal.
Namun, kini pariwisata lesu akibat virus corona.
“Wabah corona saat ini telah secara nyata menghantam sektor pariwisata yang sudah established (mapan) sekalipun seperti di Bali, maka pemerintah harus turun tangan menyelamatkannya,” ujarnya.
Menurut Misbakhun, jika sektor pariwisata yang baru berkembang diterpa pelemahan ekonomi akibat virus corona, investasi di sektor pariwisata pun akan stagnan.
Sebab, bisa jadi investor pariwisata menahan dananya atau bahkan hengkang.
“Jika itu sampai terjadi, untuk recovery dan bangkit butuh waktu lama. Recovery yang terlalu lama membuat para investor ragu untuk comeback," terang Misbakhun.
Baca juga: Luhut Minta Raja Belanda Datangkan Praktisi Pariwisata
Oleh karena itu, Misbakhun mendorong pemerintah melakukan bail-out. Paling tidak dana bail-out itu bisa dimanfaatkan untuk gaji sekaligus jaring pengaman dalam rangka mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan hotel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.