Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Saat Ini Angkasa Pura dan KAI Harus Siap Rugi

Kompas.com - 24/03/2020, 12:49 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan pelat merah harus siap merugi di tengah wabah virus corona yang melanda dunia dan juga Indonesia.

Kendati begitu, dia tetap meminta para perusahaan BUMN harus tetap memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Pada saat-saat ini pasti BUMN-BUMN seperti Angakasa Pura, KAI harus siap rugi, karena harus melayani masyarakat,” ujar Erick dalam video conference dengan wartawan, Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Pengusaha Kumpulkan Dana Hingga Rp 500 Miliar untuk Tangani Corona

Erick pun memastikan sejumlah perusahaan BUMN akan tetap beroperasi. Termasuk, jika nantinya pemerintah mengambil opsi lockdown dalam penanganan virus corona.

“Dan juga perbankan harus tetap buka, bukan berarti rugi kalau perbankan, apalagi ke depan kalau ada program BLT, banyak perusahaan-perusahaan perbankan BUMN yang jadi tempat penyaluran langsung ke rakyat, juga Telkom akan kita libatkan juga. Kami tidak tutup,” kata Erick.

Kendati begitu, lanjut Erick, saat ini pemerintah belum berencana menerapkan lockdown. Sebab, opsi yang dianggap paling tepat saat ini untuk mencegah penyebaran corona yakni social distancing.

“Yang terbaik hari ini, seperti di banyak negara seperti Korea, Jepang, yang dinamakan social distancing atau fisical distancing. Pokonya kata Pak Presiden jaga jarak aman,” ucap dia.

Baca juga: Erick Thohir: Jumlah Pasien di Wisma Atlet Sudah 102 Orang

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan melarang pemerintah daerah mengambil kebijakan lockdown atau karantina wilayah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan saat rapat dengan gubernur seluruh Indonesia lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Jokowi menyebutkan, ia kerap mendapat pertanyaan kenapa tak melakukan lockdown seperti negara-negara lain.

Namun, Jokowi menegaskan, setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda.

Baca juga: Bayang-bayang Larangan Pulang Kampung di Lebaran 2020

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu (lockdown)," kata Jokowi.

Jokowi mengaku sudah mempelajari hal ini matang-matang dengan melakukan analisis terhadap kebijakan semua negara yang terjangkit Covid-19.

Laporan dari Kemenlu terkait kebijakan tiap negara dalam menghadapi pandemi ini dilaporkan tiap hari ke Jokowi.

Baca juga: PLN Minta Pelanggan Kirimkan Foto Meteran, Ini 16 Kontaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com