Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Tak Menentu akibat Corona, Haruskah Tunda Investasi?

Kompas.com - 25/03/2020, 06:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona yang kian pesat membuat pasar keuangan bergejolak.

Pasar saham merosot, begitu juga dengan nilai tukar mata uang. Dalam kondisi yang serba tidak pasti ini, berinvestasi menjadi hal yang membingungkan, khususnya bagi investor pemula.

Pertanyaannya, apakah investasi harus ditunda di tengah kekhawatiran akibat virus corona?

Baca juga: Cara Investasi Saham yang Bebas Fear and Greed

Pakar keuangan Ramit Sethi mengungkapkan, pelemahan pasar keuangan tidak perlu menjadi sinyal untuk berhenti investasi, kecuali Anda kekurangan uang.

"Saham bisa saja murah, memungkinkan Anda membeli saham dengan harga yang lebih miring. Akan tetapi, jika Anda tidak memiliki cukup dana tunai untuk membantu Anda melewati potensi kehilangan pekerjaan, maka ini saatnya menggeser fokus ke dana darurat," ujar Sethi seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (25/3/2020).

Sethi pun menekankan pentingnya membangun dan mempertahankan dana darurat setara kebutuhan setahun.

"Biasanya Anda mendengar soal dana darurat dan orang-orang terus mengatakan harus setara (pengeluaran) tiga bulan atau enam bulan. Tidak. (Harus setara pengeluaran) setahun. Kita cenderung lebih konservatif dan agresif (tentang menabung) berdasarkan apa yang terjadi di berita," tegas Sethi.

Baca juga: Mau Investasi Saat Pasar Bergejolak? Pertimbangkan 3 Hal Ini Dulu

Menurut dia, apabila Anda tidak memiliki asuransi dan dana darurat yang mencakup pengeluaran selama setahun, lebih baik Anda menunda investasi dan memupuk dana darurat.

Sethi biasanya menekankan pentingnya investasi. Dalam bukunya yang berjudul I Will Teach You To Be Rich, ia mendorong orang-orang untuk memulai berinvestasi sedini mungkin.

 

Ia juga menyarankan orang-orang untuk berkontribusi pada dana pensiun sebelum berutang dengan bunga tinggi.

Akan tetapi, kata Sethi, dlaam kondisi yang penuh ketidakpastian seperti ini, ia meminta Anda memiliki pertimbangan yang terukur.

"Anda mungkin belum pernah mendengar saya mengatakan ini, namun sekarang ini saya percaya bahwa memiliki keamanan selama setahun itu sangatlah penting," jelas Sethi.

Baca juga: Yuk Investasi, Mumpung Harga Saham Murah

Agar sukses memupuk dana darurat, Sethi menyarankan Anda menghitung pengeluaran minimum dalam sebulan, kurangi dengan biaya non esensial, kemudian kalikan 12.

"Itu adalah angka minimum. Saya harap Anda tidak perlu memangkas semua (biaya), namun Anda harus mempersiapkannya," tutur dia.

Pada awalnya mungkin terasa menakutkan, terutama jika Anda tidak bekerja saat ini atau takut Anda akan segera kehilangan pekerjaan.

Namun, ini adalah tanda jelas untuk terus menabung uang tunai apapun yang Anda miliki yang tidak dihabiskan untuk kebutuhan mendesak.

Baca juga: IHSG Terus Tersungkur, Bagaimana Nasib Portofolio Investasi?

Hanya Anda yang bisa mengendalikan uang Anda sendiri, bukan bagaimana pasar saham atau bagaimana perekonomian bekerja, dan saldo di rekening bank Anda adalah salah satu cara untuk melakukannya.

"Jika Anda memiliki dana darurat satu tahun dan jika Anda masih memiliki uang, Anda harus terus berinvestasi. Kita tidak tahu apakah pasar akan naik atau turun. Tetapi kita tahu bahwa jika Anda ketinggalan beberapa hari terbaik dalam satu dekade investasi, imbal hasil Anda terpangkas secara dramatis," ucap Sethi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com