KOMPAS.com – Tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di 32 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten atau kota.
Direktur Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, program RJIT bertujuan meningkatkan indeks pertanaman padi.
“Tujuannya untuk meningkatkan indeks pertanaman padi sebesar 0,5,” kata Edhy, Selasa (24/3/2020), seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Irigasi memang berdampak langsung pada peningkatan luas areal tanam. Maka dari itu, pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai.
Baca juga: Mahasiswa FTUI Kembangkan Aplikasi untuk Rancang Jalur Irigasi Hemat Biaya
“Sarana dan prasarana dapat berupa waduk atau bendungan, bendung, saluran primer, saluran sekunder, boks bagi, saluran tersier, serta saluran tingkat usaha tani,” kata Edhy.
Edhy mengatakan, kriteria lokasi RJIT antara lain jaringan irigasi yang tersiernya mengalami kerusakan atau memerlukan peningkatan, serta jaringan dengan irigasi primer, sekunder, dan sumber air berkondisi baik.
Hal itu dibuktikan dengan surat keterangan dari dinas atau balai lingkup pengairan.
Lebih lanjut Edhy mengatakan, RJIT diarahkan pada jaringan irigasi tersier (JIT) yang mengalami kerusakan, namun terhubung dengan jaringan utama yang kondisinya masih baik.
“Selain itu, program RJIT diutamakan pada lokasi yang telah melalui survei investigasi desain (SID) pada tahun sebelumnya,” kata Edhy.
Baca juga: Konsumsi Meningkat, Kementan Perluas Kawasan Tanaman Rempah dan Obat
Edhy pun mencontohkan program padat karya rehabilitasi jaringan irigasi di Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, yang mulai dikerjakan tahun ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.