Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara di Dunia Jor-joran Rilis Stimulus Tangani Corona, Apa Saja?

Kompas.com - 25/03/2020, 12:08 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Amerika Serikat

Adapun di Negeri Paman Sam saat ini masih dalam proses pembahasan di tataran senat.

Pada dasarnya, Pemerintah AS akan menggelontorkan program stimulus paket kebijakan yang mencapai lebih dari 1 triliun dollar AS.

Paket stimulus raksasa tersebut bakal digunakan untuk memberi dukungan likuiditas di pasar keuangan dan perekonomian.

"Fokusnya ke para pekerja, terutama di UMKM. Mereka berikan banyak measures yang sama sekali tidak biasa. Seperti memberikan dua bulan pendapatan dalam bentuk loan dan liquidity support ke sektor keuangan, termasuk dunia usaha," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Paket Stimulus Trump Digagalkan Senat, Wall Street Kembali Anjlok

China

Sebagai pusat penyebaran dan salah satu negara yang paling terdampak parah perekonomiannya akibat pandemik virus corona, Pemerintah China bakal menggelontorkan paket stimulus sebesar 17,2 miliar dollar AS.

Selain itu, Negeri Tirai Bambu yang telah melalui masa sulit dan tengah bangkit itu bakal meningkatkan kapasitas produksi di sektor manufaktur.

Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar serta alat kesahatan.

"China pun dalam situasi sekarang udah agak recover, fokus normalisasi sektor produksinya karena berbagai permintaan, termasuk ke alat kesehatan," ujar Sri Mulyani.

"Itu jadi meningkat luar biasa di dunia seperti APD, masker, hand sanitizer itu seluruh dunia permintaan melonjak dan banyak negara maju tidak lagi punya pabrik pembuatan," jelas dia.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Ekspor China Anjlok 17,2 Persen

Italia

Adapun Italia, sebagai negara yang telah melakukan lockdown atau isolasi total selama lebih dari tiga pekan, bakal mengalokasikan fiskal sebesar 27 miliar dollar AS untuk menangani virus corona.

Pasalnya, sudah lebih dari 5.000 warga negara Italia yang meninggal akibat virus corona.

Sri Mulyani pun mengatakan, negara tersebut bakal mengalami resesi bahkan hingga double digit.

"Resesi yang sifatnya signifikan bahkan kemungkinan negatif sampai lebih dari double digit. Resesinya dalam sekali," tutur Sri Mulyani.

Baca juga: Miliarder Italia Ramai-ramai Donasi untuk Penanggulangan Virus Corona

Italia saat ini, lanjut Sri Mulyani, sedang melakukan konsolidasi dalam rangka memperbaiki respons dari sisi kesehatan dan ekonominya.

Stimulus fiskal yang digelontorkan itu untuk memberikan jaminan kepada masyarakat yang terkena PHK dan pelonggaran kredit untuk bisa mengembalikan sektor produksinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com