Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Covid-19 dan Lebaran, Konstratani Kawal Panen Raya untuk Jaga Ketersediaan Pangan

Kompas.com - 27/03/2020, 09:59 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comPenyuluh yang tergabung dalam Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan mengawal ketersediaan stok pangan nasional.

Apalagi saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) dan meningkatnya kebutuhan jelang Ramadan dan Idul Fitri.

Salah satu anggota penyuluh dari Kementan Inang Sariati mengatakan, panen raya yang akan berlangsung pada minggu keempat Maret hingga April nanti menjadi fokus utama Kementan.

Inang yang mendampingi penyuluh dan petani di Gorontalo menyebutkan, meski sedang menghadapi Covid-19, para penyuluh Kostratani tetap menjadi ujung tombak pemerintah dalam pendampingan petani.

Selain itu, Inang juga berharap, pengawalan melalui program Kostratani ini dapat memberikan motivasi kepada petani untuk menerapkan teknologi dalam budidaya tanaman pangan.

Baca juga: Mentan: Kostratani Wujud Membangun Ekosistem Pertanian Lewat Digital

“Kami harapkan dengan peningkatan produksi pada akhirnya turut meningkatkan pendapatan petani,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, Gorontalo merupakan salah satu sentra produksi nasional untuk komoditas padi dan jagung.

Menurutnya, sejak akhir tahun 2019 kemarin, para penyuluh telah melakukan pendampingan untuk memasifkan teknologi baru, yaitu tumpang sari tanaman (turiman) padi lahan kering dan jagung.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Canangkan Program RJIT

Hasilnya, lanjut Inang, terlihat pada demonstration plot (demplot) turiman di Desa Ilangata Barat, Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara. Di area ini panen diperkirakan bisa mencapai 2,83 ton per hektarnya.

Adapun, varietas yang ditanam adalah Situbagendit.

Dia menambahkan, setelah panen nanti, petani berharap pemerintah mempercepat penyaluran benih.

Apalagi benih yang disalurkan berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan Anggaran Pendapatan Belanja Derah (APBD).

“Ini karena musim tanam gaduh di Kabupaten Gorontalo Utara dimulai pada minggu pertama April 2020,” ungkap Inang.

Penyuluhan tanpa ke lapangan

Pada kesempatan berbeda, Kepala Penyuluhan Pertanian Leli Nuryati menjelaskan, penyuluh pertanian dijadwalkan tetap melakukan pembinaan, pendampingan, dan pengawalan aktivitas pertanian kepada petani di lapangan meskipun adanya pembatasan kunjungan di wilayah binaan.

“Pembinaan ini dilakukan melalui teleconference dengan wilayah binaan sesuai jadwal yang sudah ditentukan,” terangnya.

Melalui telekonferensi terjadwal ini, ungkapnya, pemerintah pusat dapat secara cepat mengetahui langsung kendala dan persoalan di lapangan.

Dengan begitu, dia pun berharap pemerintah bisa segera memutuskan kebijakan dan solusi permasalahan untuk petani.

Baca juga: Mentan Minta Distribusi Pupuk Bersubsidi Tepat Waktu dan Sasaran

Leli juga menyebut, pengawalan tanpa tatap muka ini sejalan dengan konsep Kostratani yang dikembangkan Kementan.

Pasalnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebelumnya meminta Kostratani memanfaatkan secara optimal peralatan digital dan teknologi informasi dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan.

Hal itu sesuai dengan program yang diusung Mentan, yang mendorong penyuluhan berlangsung secara intensif tanpa perlu melakukan kunjungan di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com