JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar (outflow) dari Indonesia sejak Januari hingga 26 Maret 2020 mencapai Rp 140,13 triliun.
"Selama 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat net jual Rp 140,13 triliun termasuk data crossing saham, terutama dikontribusi dari pasar SBN (Surat Berharga Negara)," tulis BI, Jumat (27/3/2020).
Sementara itu untuk 23-26 Maret 2020 saja, aliran modal asing yang keluar mencapai Rp 9,93 triliun. Terdiri dari pelepasan SBN Rp 10 triliun dan saham sebesar Rp 700 miliar.
Baca juga: Soal Penangguhan Cicilan, Ini Respons Perusahaan-perusahaan Leasing
Adapun modal asing di pasar keuangan domestik sebesar Rp 25,05 triliun pada 23-26 Maret 2020.
BI menjelaskan, meredanya kepanikan di pasar keuangan mendorong premi Currency Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun ke 181 basis poin (bps) sejak Kamis (26/3/2020) kemarin, yang sebelumnya bertengger di 239 bps saat 20 Maret lalu.
Sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah pada pembukaan Jumat pagi tadi dibuka menguat di level di Rp 16.100.
Baca juga: Asosiasi UMKM: Stimulus dari Pemerintah Adalah Berita Baik, Tetapi...
Namun, nilai tukar rupiah pada penutupan Kamis kemarin, ditutup melemah Rp 16.275, sehingga berdampak terhadap imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun.
"BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar," kata BI.
Untuk itu, BI terus meningkatkan intensitas stabilisasi di pasar lindung nilai atau Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder.
Baca juga: Lawan Corona, Singapura Alokasikan Anggaran Rp 505,5 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.