Vaksin Bio Farma yang mulai diekspor sejak 1997 telah digunakan di lebih 130 negara, terutama negara-negara berkembang, serta negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Ada dua jenis produk Bio Farma yang diekspor, yakni vaksin jadi dan vaksin setengah jadi atau dalam bentuk bahan baku obat. Sampai saat ini terdapat sejumlah vaksin Bio Farma yang sudah mendapat pengakuan atau lulus pra-kualifikasi WHO, antara lain Pentabio.
Pentabio merupakan vaksin anti difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B Rekombinan, haemophilus influenzae tipe b (DTP-HB-Hib), yang digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, serta infeksi haemophilus influenzae tipe b secara simultan.
Lantaran biaya mahal dan waktu yang lama dalam pengembangan vaksin, Bio Farma saat ini bermitra dengan Afrika Selatan, India, Brasil, Meksiko, dan Arab Saudi yang juga membuat pabrik vaksin dengan cara menyuplai bahan setengah jadi.
Baca juga: Fakta-fakta Pelonggaran Kredit, dari Penangguhan Cicilan hingga Respons Leasing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.