Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Corona, Usaha Laundry Kiloan Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 28/03/2020, 14:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran akan infeksi virus corona atau Covid-19 membuat banyak orang kini lebih telaten memperhatikan kebersihan, salah satunya baju. Kondisi ini rupanya membuat usaha laundry kebanjiran pesanan.

Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI), Apik Primadya, mengatakan, sejak merebaknya virus corona membuat banyak orang lebih sering datang untuk mencuci bajunya. Peningkatan jumlah permintaan jasa binatu bahkan naik hingga 50 persen.

"Naiknya tinggi, sampai 50 persen lebih, terutama setelah ada WFH (work from home)," kata Apik kepada Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

"Karena pelanggan tahu kalau proses laundry bisa mematikan kuman dan virus lewat high consentrate pada deterjen. Kemudian setelah pencucian ada pengeringan di suhu 70 derajat, dan proses sertrika uap yang panasnya 80 derajat. Otomatis semua proses ini mematikan virus," kata dia lagi.

Baca juga: OJK: Nasabah yang Mampu Bayar Tidak Dapat Pelonggaran Kredit

Selain baju, lonjakan permintaan juga datang dari pelanggan yang membawa karpet. Sejak adanya virus corona, mendorong banyak orang melakukan sterilisasi rumah.

Selain itu, tak semua usaha laundry kiloan menikmati kenaikan order. Lantaran beberapa bisnis laundry malah mengalami penurunan pemesanan, terutama yang lokasinya berada di sekitar perkantoran dan kampus.

"Naik paling tinggi karpet salah satunya. Bukan karpet masjid, tapi karpet untuk di dalam rumah," ungkap pemilik usaha Apique Laundry Jakarta ini.

Sebagian orang beranggap, baju bisa jadi media penularan karena virus corona bisa menempal dan bertahan lama di baju selama berjam-jam.

Baca juga: IMF: Pandemi Corona Menjelma Jadi Krisis Ekonomi...

Menurut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus Corona bisa ditularkan melalui droplets (tetesan air) dari orang yang bersin atau batuk.

Dimana virus bisa menempel lama di pakaian. Langkah mencuci baju dengan detergen dianggap efektif menghilangkan virus tersebut.

Sehingga mencuci baju di laundry dianggap sebagai salah satu solusi praktis bagi mereka yang disibukkan dengan kegiatannya.

Update corona di Indonesia

Pemerintah sampai saat ini menyatakan bahwa jumlah pasien yang positif virus corona dan mengidap Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.046 pasien.

Baca juga: Mengintip Kekuatan Ekonomi Tegal, Kota Bahari yang Berani Lakukan Lockdown

Berdasarkan data terbaru, ada penambahan 153 kasus positif baru. Sementara itu, 11 pasien baru dinyatakan sembuh sehingga total pasien yang sembuh dari Covid-19 saat ini sebanyak 46 orang.

Lalu, jumlah pasien yang meninggal tercatat sebanyak 87 pasien. Sebaran virus corona di Indonesia saat ini berada di 28 provinsi. Provinsi teranyar untuk kasus corona yaitu Papua Barat dengan 2 kasus pertama pasien positif corona.

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Perusahan-perusahaan AS Ini Buka 444.000 Lowongan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com