Oleh karena itu, coba buat atau susun strategi jitu agar apapun yang terjadi, deposito Anda tetap aman sesuai harapan. Penyusunan strategi ini meliputi 3 hal, yaitu:
Pertama, sesuaikan setoran deposito dengan kemampuan penghasilan
Jangan muluk-muluk, mau setoran deposito banyak jika gaji atau penghasilan Anda pas-pasan. Anda juga harus realistis bahwa banyak kebutuhan penting lain yang perlu dibiayai dari pendapatan Anda, seperti membayar tagihan listrik dan air, sewa rumah, bayar cicilan utang, ongkos transportasi, makan, kebutuhan dana darurat, dan lainnya.
Jadi, coba hitung kemampuan Anda dalam menyisihkan penghasilan untuk investasi deposito. Idealnya dalam prinsip mengatur keuangan adalah 20%. Mau lebih, silakan. Tapi ingat, jangan sampai mengorbankan kebutuhan yang lebih penting dan mendesak.
Kedua, Jangan tunggu dari sisa penghasilan
Bila sudah niat investasi deposito, berarti Anda harus disiplin dan konsisten. Begitu mendapat gaji atau penghasilan, langsung sisihkan. Transfer langsung uang ke rekening deposito Anda atau lewat bank. Bisa juga dengan memanfaatkan fasilitas auto-debet dari rekening payroll ke rekening deposito.
Hindari menunggu dari sisa penghasilan. Kan Anda sudah mencatat rencana keuangan, sehingga sudah dialokasi bujet untuk pos investasi ini. Lagipula kalau menunggu dari sisa gaji, akan sulit terealisasi. Biasanya habis untuk keperluan yang kurang penting.
Ketiga, Jadikan tujuan Anda sebagai motivasi investasi
Biasanya seseorang akan semangat menabung atau investasi jika memiliki tujuan yang jelas. Misalnya deposito untuk biaya pendidikan anak, tabungan hari tua, membeli rumah, naik haji, atau tujuan lainnya. Jadikan tujuan ini sebagai motivasi Anda untuk mendepositokan uang.
Investasi Deposito Makin Mudah Dijangkau
Umumnya dana minimal yang diperlukan untuk setoran deposito berkisar Rp8 juta hingga Rp10 juta. Namun kebijakan setiap bank berbeda-beda. Bahkan ada bank yang menetapkan setoran minimal Rp1 juta saja. Jadi siapapun kini bisa investasi di instrumen tersebut, baik mahasiswa, pegawai, pengusaha, sampai ibu rumah tangga.
Artikel ini merupakan hasilkerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.