Pada akhirnya, kedua sikap inilah yang membentuk loyalitas konsumen beras organik.
Berdasarkan hasil dari dua penelitian tersebut di atas, terdapat sejumlah rekomendasi yang dapat disampaikan bagi para petani atau pemasar beras organik yang ingin membidik konsumen domestik.
Pertama, konsumen beras organik berasal dari masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi (minimal S1) karena kelompok ini relatif lebih mudah memahami informasi terkait kelebihan beras organik dibandingkan beras biasa.
Kedua, beras organik dapat dipasarkan pada konsumen dengan berbagai latar belakang profesi, namun demikian, mereka yang telah menikah dan memiliki anak balita dalam keluarga merupakan target konsumen yang lebih tepat.
Keluarga yang memiliki anak balita cenderung mengutamakan pertimbangan kesehatan dalam memilih produk apa yang mereka konsumsi, khususnya untuk anak yang masih dalam tahap pertumbuhan.
Saran ketiga, beras organik akan lebih mudah ditawarkan pada wanita atau ibu rumah tangga yang memiliki tugas mengatur menu makan keluarga dan melakukan kegiatan memasak dalam memenuhi kebutuhan makan keluarganya.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya, wanita yang melakukan kegiatan memasak atau minimal menentukan menu makan keluarga relatif lebih peduli terhadap kualitas makanan yang disajikan, baik dari segi rasa maupun kandungan nutrisi untuk kesehatan.
Saran berikutnya adalah terkait dengan lokasi penjualan beras organik. Karena mayoritas konsumen dalam penelitian ini membeli beras organik di supermarket, maka langkah terbaik yang perlu dilakukan oleh pemasar adalah memastikan bahwa produknya dapat ditemukan di supermarket terdekat.
Namun demikian, karena mayoritas konsumen memperoleh informasi mengenai beras organik dari media sosial, maka tidak menutup kemungkinan bahwa petani dapat meningkatkan penjualan secara langsung melalui agen beras yang bekerja sama dengan petani.
Data menunjukkan bahwa terdapat sekelompok konsumen yang mengonsumsi beras organik karena dalam keluarganya terdapat riwayat alergi makanan.
Dengan mengusung pesan promosi bahwa beras organik lebih aman dikonsumsi mereka yang memiliki riwayat alergi, konsumen dalam ceruk pasar ini akan tertarik untuk beralih dari beras biasa ke beras organik demi meminimalkan risiko alergi terhadap makanan.
Terakhir, terkait dengan pandemi Covid-19, dapat dilihat bahwa konsumen beras organik adalah konsumen yang loyal karena menggunakan pertimbangan utilitarian dan hedonis dalam memutuskan pembelian.
Oleh sebab itu, pemasar perlu mempertahankan citra di mata konsumen dengan tetap menjaga kualitas produk dan layanan dalam situasi saat ini.
Merujuk pada Kim (2018), konsumen produk organik memiliki keterlibatan kuat dengan produk yang mereka konsumsi dan sikap mereka dibentuk oleh kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.
Sikap mereka juga tidak terlalu dipengaruhi oleh pemberitaan media terkait dengan produk organik.
Dengan demikian, pada masa pandemi Covid-19 ini, pemasar produk organik tidak perlu mengubah strategi komunikasi pemasaran yang telah dijalankan di media massa selama ini.
Hal yang lebih penting dilakukan adalah menjaga ketersediaan pasokan serta saluran pemasaran yang memadai agar konsumen tetap terlayani dalam berbagai kondisi pasar.
Hetty Karunia Tunjungsari
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara yang memiliki minat riset di bidang perilaku konsumen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.