Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menilik Konsumsi Beras Organik dalam Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 30/03/2020, 14:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada akhirnya, kedua sikap inilah yang membentuk loyalitas konsumen beras organik.

Berdasarkan hasil dari dua penelitian tersebut di atas, terdapat sejumlah rekomendasi yang dapat disampaikan bagi para petani atau pemasar beras organik yang ingin membidik konsumen domestik.

Pertama, konsumen beras organik berasal dari masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi (minimal S1) karena kelompok ini relatif lebih mudah memahami informasi terkait kelebihan beras organik dibandingkan beras biasa.

Kedua, beras organik dapat dipasarkan pada konsumen dengan berbagai latar belakang profesi, namun demikian, mereka yang telah menikah dan memiliki anak balita dalam keluarga merupakan target konsumen yang lebih tepat.

Keluarga yang memiliki anak balita cenderung mengutamakan pertimbangan kesehatan dalam memilih produk apa yang mereka konsumsi, khususnya untuk anak yang masih dalam tahap pertumbuhan.

Saran ketiga, beras organik akan lebih mudah ditawarkan pada wanita atau ibu rumah tangga yang memiliki tugas mengatur menu makan keluarga dan melakukan kegiatan memasak dalam memenuhi kebutuhan makan keluarganya.

Hal ini disebabkan karena pada umumnya, wanita yang melakukan kegiatan memasak atau minimal menentukan menu makan keluarga relatif lebih peduli terhadap kualitas makanan yang disajikan, baik dari segi rasa maupun kandungan nutrisi untuk kesehatan.

Mudah Ditemukan

Saran berikutnya adalah terkait dengan lokasi penjualan beras organik. Karena mayoritas konsumen dalam penelitian ini membeli beras organik di supermarket, maka langkah terbaik yang perlu dilakukan oleh pemasar adalah memastikan bahwa produknya dapat ditemukan di supermarket terdekat.

Namun demikian, karena mayoritas konsumen memperoleh informasi mengenai beras organik dari media sosial, maka tidak menutup kemungkinan bahwa petani dapat meningkatkan penjualan secara langsung melalui agen beras yang bekerja sama dengan petani.

Data menunjukkan bahwa terdapat sekelompok konsumen yang mengonsumsi beras organik karena dalam keluarganya terdapat riwayat alergi makanan.

Dengan mengusung pesan promosi bahwa beras organik lebih aman dikonsumsi mereka yang memiliki riwayat alergi, konsumen dalam ceruk pasar ini akan tertarik untuk beralih dari beras biasa ke beras organik demi meminimalkan risiko alergi terhadap makanan.

Terakhir, terkait dengan pandemi Covid-19, dapat dilihat bahwa konsumen beras organik adalah konsumen yang loyal karena menggunakan pertimbangan utilitarian dan hedonis dalam memutuskan pembelian.

Oleh sebab itu, pemasar perlu mempertahankan citra di mata konsumen dengan tetap menjaga kualitas produk dan layanan dalam situasi saat ini.

Merujuk pada Kim (2018), konsumen produk organik memiliki keterlibatan kuat dengan produk yang mereka konsumsi dan sikap mereka dibentuk oleh kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.

Sikap mereka juga tidak terlalu dipengaruhi oleh pemberitaan media terkait dengan produk organik.

Dengan demikian, pada masa pandemi Covid-19 ini, pemasar produk organik tidak perlu mengubah strategi komunikasi pemasaran yang telah dijalankan di media massa selama ini.

Hal yang lebih penting dilakukan adalah menjaga ketersediaan pasokan serta saluran pemasaran yang memadai agar konsumen tetap terlayani dalam berbagai kondisi pasar.

Hetty Karunia Tunjungsari
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara yang memiliki minat riset di bidang perilaku konsumen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com