Perseroan telah menyiapkan skenario pembelian saham dengan tiga tahapan pembelian yang akan dimulai tahun 2020 sebesar 50 persen dari total anggaran yang disiapkan.
Kemudian dilanjutkan pada tahun 2021 dan 2022 dengan alokasi masing-masing 25 persen dari dana yang disiapkan untuk pembelian saham tersebut.
"Jadi tahun 2020 kami sudah siap untuk melakukan pembelian saham dengan alokasi dana sebesar Rp 137,5 miliar atau 50 persen dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 275 miliar," kata Nixon.
Baca juga: John Riady: Di Masa Penuh Ketidakpastian Ini, Kami Buat Sejumlah Keputusan
Menurut Nixon pembelian saham BBTN tersebut tidak akan mengganggu bisnis perseroan. Dia meyakini justru pembelian saham tersebut akan memberikan sentiment positif bagi kinerja perusahaan.
Sebab, buyback saham tersebut dilakukan untuk pengurus bank dan pegawai BTN. Hal ini diharapkan dapat mendorong pelaksanaan budaya berbasis kinerja sekaligus meningkatkan nilai kapitalisasi dan stabilisasi harga saham perseroan.
Baca juga: Simak, Cara Merancang Anggaran untuk Bulan Madu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.