Para warga berpenghasilan rendah ini masih tertolong berkat paket stimulus dari pemerintah sebesar 11,7 triliun won yang diberikan dalam bentuk pinjaman darurat berbunga rendah untuk pelaku usaha UMKM di Korsel agar tetap bisa bertahan.
Jung sendiri, tetap bisa membuka usahanya karena sewa bulanan tokonya didiskon sebesar 50.000 won dari pemiliknya.
"Hampir setiap hari, sebenarnya saya ingin berhenti datang ke toko saya (karena terlalu sepi). Tapi saya terus membuka toko setiap pagi, berharap ada perubahan," kata Jung.
Yi Sang-gu, Presiden Welfare State Society, lembaga tink tank yang berfokus pada kebijakan pemerintah terkait kesejahteraan yang juga mantan Kepala Kebijakan di Kantor Staf Kepresidenan Korsel menyebut kalau kelas pekerja menghadapi masalah serius selama pandemi corona.
Baca juga: Catat, PNS Kerja dari Rumah hingga 21 April 2020
"Sementara keluarga yang tinggal di rumah-rumah besar tidak mengalami banyak masalah dalam jangka waktu lama. Tapi ini masalah besar bagi orang-orang yang hanya tinggal di flat kecil berukuran 3,3 meter persegi selama berbulan-bulan, pada suatu waktu mereka bisa menghadapi kesulitan fisik dan mental yang serius," jelas Yi.
Ha Young-suh, yang berperan sebagai orang tua tunggal yang tinggal di Pohang memiliki anak perempan berusia 8 tahun. Dia memenuhi kebutuhan dengan menjual tas tangan dengan menyewa lapak kecil di sebuah departement store.
Tetapi sebagian besar harinya saat ini, hanya lebih sering menjual satu tas saja dalam sehari meski bekerja sampai jam 9 malam.
Berbeda nasib dengan para orang tua yang mampu membayar pengasuh atau guru les untuk anak-anak mereka saat mereka bekerja, Ha nyaris tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk makan sehari-hari dan membayar uang sewa tempat tinggal bersama anaknya.
Baca juga: Akibat Lockdown, Banyak Orang India Tak Sanggup Bayar Kontrakan
Untungnya di tengah kehidupannya yang miris, dia masih bisa bertahan karena mengandalkan bantuan pemerintah untuk sekolah anaknya.
Di Seoul, di tempat banyak para gelandangan dan pekerja berpenghasilan rendah ditampung, dapur umum juga banyak ditutup setelah pembatasan dilakukan pemerintah dan hanya menyisakan sedikit bantuan bagi tunawisma ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.