NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham-saham di pasar saham Amerika Serikat, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (30/3/2020).
Dikutip dari CNBC, hal itu terjadi lantaran pemerintah Amerika Serikat memutuskan memperpanjang langkah-langkah untuk menahan persebaran wabah virus corona (covid-19).
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 690,70 poin atau 3,2 persen menjadi 22.327,48. Untuk indeks S&P 500 menguat 3,4 persen menjadi 2.336,65 dan indeks komposit Nasdaq ditutup pada level 7.774,15 atau menguat 3,6 persen.
Baca juga: Masih Bingung Membedakan Investor dan Trader Saham? Simak Ini
Saham-saham emiten teknologi seperti Microsoft, Alphabet dan Amazon merupakan saham-saham utama yang menggerakkan perdagangan Wall Street di hari Senin. Microsoft mencatatkan lonjakan harga saham sebesar 7 persen, sementara perusahaan induk Google, Alphabet dan Amazon tercatat menguat masing-masing 3,3 persen dan 3,4 persen.
Jika dilihat dari perdagangan Senin (23/3/2020) pekan lalu, saat ini Dow Jones telah tercatat menguat hingga 20 persen sementara S&P 500 17 persen dan Nasdaq sebesar 13 persen.
Dow pekan lalu membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak 1938, melonjak lebih dari 12 persen. S&P 500 dan Nasdaq pun mencatatkan minggu terbaik mereka sejak 2009, setelah masing-masing naik 10,3 persen dan 9,1 persen.
"Saat ini, aset berisiko mulai menunjukkan pemulihan harga dalam bentuk V,” kata chief investment officer di Newfleet Asset Management Dave Albrycht. "Sekarang, apakah aku percaya itu akan terjadi? Saya pikir itu sangat tergantung pada apakah mereka datang dengan beberapa jenis vaksin, berapa lama ini berlangsung dan apakah orang-orang mulai kembali bekerja begitu mencapai puncaknya," jelas dia.
Baca juga: Kasus Corona di AS Terus Melonjak, Wall Street Kembali Jatuh
Pada keterangan pers Minggu (29/3/2020) Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, imbauan untuk melakukan social distancing berlaku hingga 30 April 2020.
Sebab, jumlah kasus kematian akibat virus corona diproyeksi bakal mengalami puncaknya dalam waktu dua pekan ke depan.
Langkah-langkah ini, meski dapat menyebabkan gangguan ekonomi yang tajam dalam waktu dekat, dilihat oleh beberapa investor sebagai upaya untuk mencegah kerusakan jangka panjang.
Sentimen juga terangkat setelah Johnson & Johnson mengatakan teah mengidentifikasi kandidat vaksin utama untuk virus corona. Perusahaan mencatat bahwa pengujian pada manusia untuk vaksin tersebut akan dimulai pada bulan September. Saham J&J naik 8 persen akibat pernyataan tersebut. Italia pun baru saja melaporkan jumlah kasus baru terendah dalam hampir dua minggu.
Baca juga: Sekarang Waktunya untuk Belanja Saham?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.