KOMPAS.com – Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali I Made Rai Yasa mengatakan, lesunya sektor pariwisata di Bali saat pandemi Covid-19 membuat pertanian menjadi tumpuan utama.
Seperti diketahui Bali menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang terpapar pandemi Covid-19. Kondisi ini pun memukul perekonomian Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata.
Walau begitu, ungkap Made, petani di Bali tetap bekerja demi menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Jadi meski pemerintah menyerukan gerakan work from home (WFH) untuk mengendalikan penyebaran virus corona, para petani di Bali bekerja keras untuk menjaga ketersediaan pangan.
"Sementara para pejuang kesehatan serta seluruh masyarakat sedang berjuang untuk mengatasi pandemi virus korona, para petani di Bali juga berjuang demi menjaga ketahanan pangan kita semua," ujar Made seperti keterangan tertulisnya, Senin (31/3/2020).
Baca juga: 3.000 Liter Arak Sitaan di Bali Disulap Jadi Disinfektan, Polda Gandeng Universitas Udayana
Dia menyebut, kegigihan dan kerja keras petani di Bali taklepas dari pelajaran saat menghadapi tragedi bom Bali. Saat itu, sektor pertanian juga menjadi tumpuan dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Made melaporkan, kini beberapa wilayah di Bali sudah masuk masa panen. Dari pemantauan petugas di lapangan, Minggu (29/3/2020), panen sudah dilakukan dengan luas tanam 347 hektar (ha) dari potensi 461 ha yang siap panen.
Dia menjabarkan, beberapa daerah di Bali yang sudah siap memanen padi, salah satunya adalah Kabupaten Buleleng tepatnya di Subak Banyuning, Desa Banyuning, dan Kecamatan Buleleng.
Di sini, varietas Ciherang yang dipakai petani dipanen di area seluas 2 ha dengan produktivitas 6,5 ton per ha.
Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Kementan Gandeng Startup Pasarkan Hasil Panen Petani
Lalu, di Kabupaten Badung, tepatnya di Subak Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, panen juga laksanakan di area seluas 230 ha dari potensi panen sekitar 240 ha.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan