Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Solusi NIK dan KK Tidak Sesuai di Sensus Penduduk | "Vaksin" Corona Versi Bank Dunia

Kompas.com - 01/04/2020, 05:52 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak anggota masyarakat yang mengeluhkan tak bisa menyelesaikan pengisian data karena terkendala ketidakcocokan antara kartu keluarga (KK) dan nomor induk kependudukan (NIK).

Namun masalah ini bukan tanpa solusi. Artikel solusi NIK dan KK yang tidak sesuai di sensus penduduk ini menjadi berita terpopuler di kanal Money Kompas.com pada Selasa (31/3/2020).

Selain itu,sejumlah artikel juga masuk jajaran berita terpopuler, mulai debt collector yang libur hingga vaksin paling efektif lawan corona versi Bank Dunia.

Baca juga: Budi Karya Sumadi Acungkan Jempol untuk Dokter yang Menanganinya

Berikut 5 berita terpopuler Money:

1. NIK dan KK Tidak Sesuai di Sensus Penduduk Online 2020, Ini Solusinya

Masyarakat Indonesia bisa mengisi data kependudukan melalui situs sensus.bps.go.id. Kendati demikian, selama pengisian di laman tersebut, banyak anggota masyarakat yang mengeluhkan tak bisa menyelesaikan pengisian data karena terkendala ketidakcocokan antara kartu keluarga ( KK) dan nomor induk kependudukan ( NIK).

Mengutip informasi resmi Badan Pusat Statistik atau BPS, kendala ketidaksinkronan antara KK dan NIK terjadi karena penduduk menggunakan KK terbaru yang dibuat pada periode tahun 2020.

Lantas bagaimana solusinya? selengkapnya silahkan baca di sini.

2. Mulai Sekarang, Sebagian Debt Collector Libur Dulu

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan keringanan bagi para debitur yang terdampak wabah virus corona atau Covid-19. Kebijakan tersebut berlaku bagi semua bank dan perusahaan pembiayaan (leasing).

Baca juga: Daftar Lengkap Bank dan Perusahaan Leasing yang Beri Kelonggaran Kredit

Kendati demikian, tak semua debitur mendapatkan relaksasi cicilan tersebut. Kebijakan itu hanya berlaku untuk pelaku usaha UMKM dengan nilai utang di bawah Rp 10 miliar. Sebagai langkah lanjutan, OJK sementara melarang penarikan kendaraan oleh debt collector.

Bagaimana artikel lengkapnya? silahkan baca di sini.

3. Hampir Seluruh Anggota G20 Diprediksi Resesi, Kecuali RI dan 2 Negara Ini

The Economist merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi untuk semua negara-negara anggota G20. Hasilnya, wabah virus corona (Covid-19) membawa hampir seluruh negara-negara G20 jatuh ke jurang resesi.

Lebih dari setengah negara-negara yang masuk dalam jajaran G20 diprediksi mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com