JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak anggota masyarakat yang mengeluhkan tak bisa menyelesaikan pengisian data karena terkendala ketidakcocokan antara kartu keluarga (KK) dan nomor induk kependudukan (NIK).
Namun masalah ini bukan tanpa solusi. Artikel solusi NIK dan KK yang tidak sesuai di sensus penduduk ini menjadi berita terpopuler di kanal Money Kompas.com pada Selasa (31/3/2020).
Selain itu,sejumlah artikel juga masuk jajaran berita terpopuler, mulai debt collector yang libur hingga vaksin paling efektif lawan corona versi Bank Dunia.
Baca juga: Budi Karya Sumadi Acungkan Jempol untuk Dokter yang Menanganinya
Berikut 5 berita terpopuler Money:
1. NIK dan KK Tidak Sesuai di Sensus Penduduk Online 2020, Ini Solusinya
Masyarakat Indonesia bisa mengisi data kependudukan melalui situs sensus.bps.go.id. Kendati demikian, selama pengisian di laman tersebut, banyak anggota masyarakat yang mengeluhkan tak bisa menyelesaikan pengisian data karena terkendala ketidakcocokan antara kartu keluarga ( KK) dan nomor induk kependudukan ( NIK).
Mengutip informasi resmi Badan Pusat Statistik atau BPS, kendala ketidaksinkronan antara KK dan NIK terjadi karena penduduk menggunakan KK terbaru yang dibuat pada periode tahun 2020.
Lantas bagaimana solusinya? selengkapnya silahkan baca di sini.
2. Mulai Sekarang, Sebagian Debt Collector Libur Dulu
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan keringanan bagi para debitur yang terdampak wabah virus corona atau Covid-19. Kebijakan tersebut berlaku bagi semua bank dan perusahaan pembiayaan (leasing).
Baca juga: Daftar Lengkap Bank dan Perusahaan Leasing yang Beri Kelonggaran Kredit
Kendati demikian, tak semua debitur mendapatkan relaksasi cicilan tersebut. Kebijakan itu hanya berlaku untuk pelaku usaha UMKM dengan nilai utang di bawah Rp 10 miliar. Sebagai langkah lanjutan, OJK sementara melarang penarikan kendaraan oleh debt collector.
Bagaimana artikel lengkapnya? silahkan baca di sini.
3. Hampir Seluruh Anggota G20 Diprediksi Resesi, Kecuali RI dan 2 Negara Ini
The Economist merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi untuk semua negara-negara anggota G20. Hasilnya, wabah virus corona (Covid-19) membawa hampir seluruh negara-negara G20 jatuh ke jurang resesi.
Lebih dari setengah negara-negara yang masuk dalam jajaran G20 diprediksi mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.
Data The Economist memperlihatkan, hanya 3 negara-negara G20 yang diprediksi masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif sepanjang 2020.
Siapa saja negara tersebut? baca selengkapnya di sini.
4. Pengumuman! Sensus Penduduk Online 2020 Akan Berakhir Hari Ini
Sensus Penduduk 2020 atau SP2020 sudah dimulai secara online sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Artinya, pada Selasa (31/3/2020) ini merupakan hari terakhir pengisian data SP2020 secara daring.
Baca juga: Masa Pengisian Sensus Penduduk Online Diperpanjang hingga 29 Mei 2020
Masyarakat Indonesia bisa mengisi data kependudukan melalui situs sensus.bps.go.id dalam periode tersebut. Sensus ini wajib diikuti oleh setiap warga negara Indonesia.
SP2020 akan dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu Sensus Penduduk Online yang memungkinkan penduduk untuk mengisikan informasinya secara mandiri. Baca selengkapnya di sini:
Meski begitu ada update dari BPS terkait perpanjangan sensus penduduk. Baca selengkapnya
5. Menurut Bank Dunia, Ini "Vaksin" Paling Efektif Lawan Virus Corona
Pandemi virus corona telah menyebar ke berbagai negara di Kawasan Asia Timur dan Pasifik, tidak terkecuali Indonesia.
Baca juga: Relaksasi Kredit, Apa Untungnya untuk Nasabah dan Industri Keuangan?
Hal ini menyebabkan munculnya perlambatan ekonomi di negara-negara kawasan tersebut. Bank Dunia melalui laporannya menyebutkan, negara Asia Timur dan Pasifik perlu bertindak cepat, kooperatif, dan dalam skala besar untuk menghadapi dan mengantisipasi perlambatan ekonomi yang lebih buruk.
Berdasarkan Laporan Ekonomi Regional Asia Timur dan Pasifik April 2020, ada 6 masukan yang disampaikan Bank Dunia kepada pimpinan negara.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.