Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bekerja dari Rumah dengan Nyaman

Kompas.com - 01/04/2020, 06:42 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Demi memutus mata rantai menyebarnya virus corona, bekerja dari rumah atau work from home (WFH) adalah pilihan tak terelakkan.

Ikhwal WFH memang ditegaskan Presiden Joko Widodo pada konferensi pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020) lalu.

"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah dari rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi penyebaran Covid-19," ujar Presiden Jokowi sebagaimana diwartakan Kompas.com.

Baca juga: Jokowi: Kerja dari Rumah, Belajar dari Rumah, Ibadah di Rumah Perlu Digencarkan

Lantaran kebijakan physical distancing itulah, banyak perusahaan besar maupun kecil memulai skema WFH bagi para karyawan.

Menurut Gordon Enns, Founder dan CEO Sunfish HR serta GreatDay HR, sedikitnya ada 5 skema yang membuat karyawan nyaman menjalani WFH.

Dengan kenyamanan bekerja dari rumah, produktivitas karyawan diharapkan dapat optimal.

Untuk mencapai kelima hal tersebut, diperlukan kerja sama antara pimpinan dan karyawan.

"Diharapkan, 5 skema ini juga mendukung produktivitas karyawan," kata Gordon dalam keterangan resminya pada Rabu (1/4/2020).

Ilustrasi laptop dan ponsel. Ilustrasi laptop dan ponsel.
Skema pertama, lanjut Gordon, adalah konektivitas dan teknologi.

"Pastikan karyawan mendapatkan teknologi yang tepat, perangkat, bandwith, dan koneksi aman untuk menjalankan tugas secara efektif," tuturnya.

Tak kalah penting, tersedianya alat komunikasi yang meliputi fitur chat, webcam, dan platform konferensi video.

"Hal ini penting agar karyawan tetap terhubung," katanya.

Baca juga: 7 Aplikasi untuk Rapat dari Rumah Lewat Smartphone

Ketiga yakni manajemen performa.

"Sebaiknya, atasan menetapkan espektasi yang jelas akan jam kerja, penyampaian kerja, skala prioritas kepada karyawan," ucapnya.

Langkah lain yang perlu diperhatikan adalah membuat ruang kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com