Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dengan Optimalisasi Irigasi, Kementan Optimis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Kompas.com - 02/04/2020, 10:19 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementrian Pertanian (Kementan) optimis Indonesia akan jadi lumbung pangan pada 2045 dengan gerakkan optimalisasi irigasi perpompaan dan perpipaan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan irigasi perpompaan dan perpipaan adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan. 

"Air tersebut digunakan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta budidaya ternak,” ujar Mentan seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (1/4/2020).

Selain itu, lanjut Mentan, kegiatan irigasi dan perpompaan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan optimalisasi air di daerah irigasi maupun non irigasi.

Baca juga: Kementan Terus Evaluasi Ketahanan Pangan Indonesia

Adapun optimalisasi air dengan irigasi perpompaan dan perpipaan bisa menggunakan beberapa metode.

Metode itu diantaranya adalah mengambil air dari sumber (diverting), membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying), mendistribusikan air kepada tanaman (distributing), serta mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring).

Syahrul Yasin Lim yakin irigasi pepompaan dan perpipaan dapat menambah luas area tanam baru mencapai 20 hektar (ha) per unit. 

Lebih lanjut Mentan yang akrab di sapa SYL menjelaskan, hal yang paling berpengaruh pada irigasi perpiaan dan perpompaan adalah ketersediaan sumber air.

Sementara itu, posisi air di bawah permukaan bukan menjadi masalah apabila menggunakan pompa. 

Baca juga: Kementan Gencarkan Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan Sarwo Edhy mengatakan pemerintah siap berperan untuk mewujudkan kegiatan irigasi dan perpompaan tersebut.

Ia menjelaskan Kementan telah memberikan bantuan dana ke rekening kelompok yang memenuhi syarat baik teknis maupun administrasi. Dana tersebut bisa digunakan untuk membuat saluran irigasi.

"Pelaksanaan fisik dilakukan oleh kelompok tani penerima manfaat tersebut secara padat karya yang dibimbing oleh petugas pertanian yang ada di daerah," ucap Sarwo Edhy.

Sarwo menjelaskan pada 2020, pihaknya fokus mengoptimalisasi pemanfaatan sumber air dan intensitas pertanian.  Caranya dengan penyadiaan layanan pipanansi terhadap lahan yang lokasi sumber air cukup jauh.

Baca juga: Panen Padi di Tengah Wabah Corona, Upaya Menjaga Ketahanan Pangan

“Manfaat irigasi perpompaan bagi kelompok tani sangatlah besar. Manfaatnya bisa dirasakan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang," ujar Sarwo Edhy.

Ia menambahkan, saat ini sudah ada desa yang membangun irigasi perpompaan menengah untuk mendukung tanaman hortikultura.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com